Mohon tunggu...
Maulana Hilmi Arkan
Maulana Hilmi Arkan Mohon Tunggu... Ilustrator - Pelajar

Student, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menggunakan Jembatan Keledai untuk Mengingat suatu Informasi

29 November 2023   21:07 Diperbarui: 29 November 2023   21:13 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat suatu detil informasi yang panjang adalah hal yang memusingkan. Kita bahkan seringkali lupa dengan tanggal lahir orang terdekat kita, resep masakan warisan dari nenek kita, atau bahkan nomor telepon kita sendiri. Saat di sekolah ketika memasuki musimnya ujian, kita seringkali belajar keras hanya untuk mengingat sesuatu yang bahkan setelah ujian selesai kita pasti lupakan.

Ketika membaca buku Madilog dari Tan Malaka, di bagian pengantar kalau saya ingat; saya menemukan sebuah istilah yang terdengar begitu aneh, namanya jembatan keledai. Tan Malaka menggunakannya untuk mengingat informasi yang panjang hanya dengan bantuan singkatan atau beberapa kata yang menurut kita familiar

Jembatan keledai asal mulanya berasal dari istilah dalam bahasa Jerman, Eselsbrücke, yang artinya secara harfiah adalah "jembatan keledai". Dalam bahasa Inggris, istilah yang serupa - ilmiah tetapi kurang populer- adalah "mnemonic device". Namun, mengapa kita menyebut perangkat mnemonik sebagai "jembatan keledai"?

Semua orang tahu bahwa keledai bukanlah makhluk yang paling cerdas. Keledai dikenal sebagai hewan keras kepala dan enggan melewati air karena mereka sulit memperkirakan kedalamannya. Oleh karena itu, mereka sangat berhati-hati dan lebih suka tinggal di lahan kering.

Di masa lalu, ketika keledai digunakan untuk membawa beban berat melintasi jarak jauh, orang-orang membangun jembatan kecil untuk membantu mereka menyeberangi sungai. Selain itu, seekor keledai tidak melintasi setiap jembatan, karena ia hanya meletakkan kukunya di tanah yang tampaknya benar- benar tangguh baginya.

Ada anggapan bahwa otak manusia memiliki dua jenis ingatan, yaitu ingatan alami dan ingatan buatan. Ingatan alami dianggap sebagai kemampuan bawaan yang dimiliki sejak lahir, sedangkan ingatan buatan terbentuk melalui proses pembelajaran.

Pengembangan ingatan dapat dilakukan melalui penerapan metode "jembatan keledai." Teknik ini membantu seseorang dalam mengingat daftar panjang yang sulit dihafalkan dengan menggunakan ingatan alami.

Jembatan keledai berisi singkatan yang dibentuk dari suku kata ataupun huruf pertama pada kalimat panjang yang ingin kita ingat. Kita seringkali mendengar kata MeJiKuHiBiNiU untuk mengingat warna- warna yang ada pada pelangi vaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

Contoh lain, ketika kita ingin menghafal beberapa bagian dari tabel periodik. Untuk mengingat daftar elemen dalam golongan Alkali, gunakan jembatan keledai berikut : 

Hari - Libur - Nanti - Kita - Rebutan - Caset - Friska, atau Her - Li-na - Kena - Rabies - Cari-sakit - Firus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun