Mohon tunggu...
Hilmi Faridah
Hilmi Faridah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rumah baca

Berisi konten cerita pendek

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peka terhadap Waktu

9 Maret 2022   20:58 Diperbarui: 9 Maret 2022   21:04 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kukuruyuk...!! Petokan ayam jantan di pagi hari.

Andi seorang pelajar yang mempunya sifat berandal harus bangun untuk berangkat ke sekolah. Namun, ia terlihat malas dan tetap bermimpi di balik selimutnya.

"Ahh! Kenapa waktu tidur secepat ini?" Ucap Andi.

Ibu Rumiah yang setiap pagi merasa risih melihat Andi yang tidak peka terhadap waktu. Ibu Rumiah membangunkan Andi dengan segelas air keran.

"Bangun!! Sekolah!!" Teriak Ibu Rumiah sambil menyiram Andi dengan segelas air.

"Apaan sih, Bu! Aku ngantuk!!" Jawab Andi yang masih memejamkan matanya.

"Lihat sekarang jam berapa!" Bentak Ibu Rumiah lagi.

"Ada apa lihat jam, aku mau tidur lagi. " Andi mengabaikan Ibunya yang sedang marah atas kelakuannya, ia justu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Ibu Rumiah nampak terlihat sangat kesal, lalu pergi meninggalkan anaknya di kamar.

***

Seorang bernama Bejo yang merupaka teman sekelas Andi datang ke rumah Andi, ia mengetuk pintu rumahnya.

Tok... Tok... Tok..!!!

Ibu Rumiah keluar dan membuka pintunya, "Oh kamu, Andi masih tidur. Tolong dibangunin ya Bejo?" Ucap Ibu.

"Owalah, baik Bu saya bangunin." Jawab Bejo sambil berjalan menuju kamarnya Andi.

"Woi!! BANGUN!!!" Teriak Bejo sambil menarik-narik selimut yang Andi kenakan.

"Siapa sih!! Gangguin orang tidur aja!" Ucap Andi dengan kesal.

"Aku... Bejo."

"Ah ngapain kesini? Aku gak mau berangkat sekolah!" Andi tetap menolak berangkat sekolah.

"Yaudah terserah kamu! Jangan nyesel kalo Pak Kepsek nyamperin Lu.! Ucap Bejo sambil meninggalkan Andi yang masih berbaring malas di kasurnya.

Saat keluar dari kamar, Ibu Rumiah bertanya kepada Bejo, "Kok Andi gak dibangunin?"

"Sudah aku bangunin, tapi dia menolak berangkat sekolah."

"Wah... Anak sialan! Tinggal saja, kamu berangkt ke sekolah sekarang, jangan ikut-ikutan Andi!" Pinta Ibu Rumiah kepada Bejo.

"Iya Bu, saya punya mimpi di masa depan. Jadi saya harus sekolah, karena itu penting." Ucap Bejo.

"Wah... Andaikan Ibu punya anak kaya kamu..." 

"Udah Bu, suatu saat pasti Andi bakal menyesal." Ucap Bejo sambil menenangkan Ibu Rumiah.

Bejo langsung pergi ke sekolah sendirian, awalnya dia ingin mengajak Andi, namun sia-sia saja.

Kekesalan Ibu Rumiah terhadap Andi anak satu-satunya harus selalu di pendam, mungkin hari ini Andi belum sadar, nungkinkah dia harus membutuhkan waktu yang lebih lama aga bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

Kekesalan seorang Ibu, tak akan membuat dirinya berhenti untuk mendoakan sang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun