Mohon tunggu...
Hilman Abdul Rahman
Hilman Abdul Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Profil ini menyediakan berita berita seputar keunikan kegiatan yang bermanfaat

Menyajikan kabar kegiatan yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Giat Mahasiswa dalam Pendidikan Wirausaha STAI Yogyakarta

25 Oktober 2022   07:05 Diperbarui: 25 Oktober 2022   07:10 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa STAI Yogyakarta Prodi PAI 3

PAK BAMBANG KIAT INSPIRASI PENGUSAHA KAMBING

dokpri
dokpri

Kerja keras dan tidak mudah menyerah. Setidaknya itu dua modal utama pak bambang seorang pemgusaha kambing yang berada didaerah seneng siraman wonosari gunungkidul. Beliau saat ini memiliki peternakan kambing pedaging yang terletak di belakang pekarangan rumahnya.. Peternakan kambing tersebut memiliki kapasitas kandang yang mampu menampung hingga bisa 100 ekor kambing pedaging  Bahkan pada Idul Adha lalu, dia mengaku bisa menjual kambing hingga 20 ekor, bahkan ada yang memesan kepada beliau sampai 100 ekor.

Kisah inspiratf 


Namun kisah sukses itu tidak datang begitu saja. Sebelum sampai pada titik tersebut, jatuh bangun dalam membangun usaha harus dilakoninya. Namun berkat ketekunan dan kesabarannya, juga dorongan dari keluarga, beliau bisa kembali bangkit. "Kami saat ini fokus pada penggemukan. Tapi karena ada permintaan kami sekalian jual beli.

Untuk saat ini karena sekarang belum fokus fatening (penggemukan) kambing masih di bawah 100 ekor" tuturnya saat dihubungi wawancara . pak bambang  menceritakan, menurutnya tidak mudah membangun bisnis di bidang peternakan kambing. Ia mengaku telah mengalami beberapa kendala,sebelum akhirnya bisnis kambingnya semakin berkembang.

pak bambang  mengatakan, saat ini pihaknya memilih berfokus untuk beternak kambing penggemukan . Beternak kambing penggemukan menurutnya memiliki beberapa keunggulan yakni lebih mudah dan simpel juga membutuhkan tempat lebih sedikit dibandingkan degan kambing kembang biak. Adapun saat ini peternakan kambingnya memiliki beberapa lini bisnis yakni trading (jual beli), penggemukan yang arahannya untuk menyediakan pemenuhan mereka yang memiliki usaha aqiqah, dan lainya.

Selain itu, belajar dari pengalamannya untuk mengantisipasi komplain dari warga di tempat usahanya, beliau mengolah beliau mengolah cara pakan kambing yang berbeda dengan cara-cara peternak kambing yang ada di sekitarnya, beliau menggunakan pakan permentasi yang berasal dari daun daunan yang di olah dan berikan campuran berupa bahan fermentasi. " keuntungan dari pakan dengan fermentasi, kita bisa hemat dalam pakan yang bisa sedia stok sampai satu tahun, tanpa harus khawatir dengan kondisi musim, musim apapun stok kambing akan tetap tersedia, juga dengan pengolahan pakan dan minum kambning dengan cara fermentasi bisa meminimalisir baukambing yang tidak sedap, oleh karena itu kotoran kambing disini tidak menimbulkan bau yang menyengat " ujarnya ketika kami melakukan wawancara (3/10/2022) .

bukan hanya itu, kini juga mengolah kotoran menjadi pupuk sehingga tidak berbau. Ia mengatakan jika ingin berbisnis kambing yang sehat dan berkualitas jual yang tinggi juga memberikan keuntungan pasar, maka harus bisa mengukur nilai gizi kambing. Serta harus memperhitungkan dengan benar berapa biaya yang dikeluarkan, juga cost margin dalam setahun. Dia juga mengingatkan untuk selalu ulet, tidak mudah menyerah, dan kerja keras menjadi hal yang dibutuhkan untuk menjadi peternak kambing.

Awalnya beliau melakukan usaha jual beli kambing secara tradisional dari pasar ke pasar. Ia menceritakan, ketika usaha kambingnya baru mulai merinstisyang baru hanya beberapa ekor kambing,   Dengan semangat dari keluarga ibeliau kemudian berusaha bangkit perlahan tapi pasti beliau lagi membangun usaha kambing, hinga sekarang sudah hampir ada 30 ekor kambing yang sedang dalam masa penggemukan, bahkan ujarnya usahanya siap untuk menampung sampai 100 ekor kambing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun