Mohon tunggu...
Hilman Abdul Rahman
Hilman Abdul Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Profil ini menyediakan berita berita seputar keunikan kegiatan yang bermanfaat

Menyajikan kabar kegiatan yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Giat Mahasiswa dalam Pendidikan Wirausaha STAI Yogyakarta

25 Oktober 2022   07:05 Diperbarui: 25 Oktober 2022   07:10 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri Rumahan Kerajinan Genteng 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Genteng adalah suatu kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang berfungsi sebagai penutup bagian atas suatu bangunan yang tersusun secara bertindih (overlapping). Walaupun zaman sekarang ini sudah banyak pilihan-pilihan lain untuk menjadi penutup atap suatu bagian bangunan seperti seng dan yang lainnnya, namun tak sedikit yang masih setia memilih genteng sebagai penutup bagian atas bangunan mereka. Orang-orang masih banyak memilih genteng karena alasan bertahan lebih lama, harga yang relatif lebih terjangkau, dan lebih nyaman dipakai di berbagai cuaca.

Pembuatan genteng sendiri dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan pertama tanah liat dibentuk sesuai bentuk pada umumnya, lalu dibakar menggunakan kobaran api menggunakan kayu yang kering dengan ketentuan panas tertentu. Genteng harus dibuat dengan ketahanan yang tinggi karena untuk melindungi bangunan dari segala cuaca yang dapat terjadi.

Kami sebagai mahasiswa salah satu kampus di Gunungkidul bernama STAIYO (Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta) membuat sebuah kunjungan dan wawancara ke salah satu pengusaha genteng di salah satu daerah yang berada di Gunungkidul. Usaha genteng tersebut bernama PG Rintho Putra yang beralamat di Sambeng IV, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta.

PG Rintho Putra didirikan oleh bapak Thoharuddin. Nama Rintho Putra sendiri berasal dari nama salah satu putranya, karena bapak Thoharuddin beranggapan nantinya usaha yang ia dirikan akan diteruskan oleh anak-anaknya sendiri. PG sendiri mempunyai makna pengrajin genteng. Pengiriman yang dilakukan usaha ini tidak hanya di dalam kabupaten namun sudah sampai luar kabupaten seperti ke daerah Bantul, Jogja bagian kota, Boyolali, Klaten, Surakarta dan masih banyak lagi. Bapak Thoharuddin mengatakan jika pesanan mencapai 2000 genteng atau lebih akan diantar menggunakan truk, sedangkan pemesanan yang kurang dari 2000 biasanya akan diambil sendiri oleh para pelanggannya langsung.

PG Rintho Putra memiliki 2 pegawai tetap dan 2 pegawai tambahan yang dipanggil jika pesanan begitu banyak. Pegawai mempunyai hari libur seperti pada umumnya, yaitu pada hari minggu. Bapak Thoharuddin mendirikan usaha ini pada tahun 2014 dengan modal sendiri. PG Rintho Putra dibuka dari pagi tergantung siapnya toko dan tutup sampai malam sekitar jam 22.00.

Bapak Thoharuddin mengaku bahwa ada saja kendala sejak berdirinya usaha ini yang sudah bertahan sampai sekarang, jika dihitung sudah sekitar 8 tahun. Kendala ersebut adalah pernah terjadi penurunan pemesanan secara drastis pada waktu awal pandemi covid-19, dimana orang-orang mulai tidak memiliki keinginan atau rencana untuk membuat bangunan dan memilih berdiam diri di rumah. Lalu kendala yang kedua adalah musim penghujan. Karena seperti yang kami sebutkan diatas tadi, bahwa pembakaran dilakukan dengan kayu yang kering, sedangkan kayu yang kering sangat sulit didapatkan saat musim penghujan.

Bapak Thoharuddin juga menyarankan kepada para anak muda zaman sekarang yang menginginkan untuk membuka usaha, untuk menjadi cerdas dalam perancanaan awal usaha. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah lokasi yang strategis, modal yang cukup, pemasaran produknya, dan yang paling utama adalah relasi yang luas terutama para pengusaha-pengusaha.

Sekian artikel yang kami buat, semoga dapat memberikan inspiratif kepada semua pembaca. Trimakasih, semoga kedepannya kami dapat memberikan artikel yang lebih baik lagi.

KELOMPOK 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun