Karakteristik konteks berpusat pada kondisi pasien yang diawasi oleh dokter dan apoteker, jika terjalin banyak interaksi, tipe praktek yang sama maka akan terjalin hubungan yang intensif antara dokter dan apoteker.
Menurut McDonough dan Doucette (2014) langkah dalam menjalin kolaborasi hubungan kerja sama antara dokter dan apoteker dapat dimulai dengan 4 langkah.
Langkah 0 : Professional awareness.
Professional awareness merupakan langkah awal yang dari masing- masing profesi untuk saling mengenal dan menjalin komunikasi yang baik. Langkah ini merupakan langkah alamiah dan hanya sebatas apoteker yang menerima resep dari dokter dan apoteker menghubungi dokter jika terjadi hal tidak jelas terkait resep yang diberikan dokter.
Langkah 1 : Professional recognition.
Pada langkah ini apoteker memulai dan berusaha untuk membuat dokter dapat memahami hal-hal apa saja yang bisa disumbangkan atau diberikan oleh apoteker terhadap pelayanan pasien, misalnya dengan memberikan informasi obat terbaru dan memberikan banyak alternatif pengobatan untuk pasien. Dokter akan membangun dasar kepercayaan dan memulai untuk bekerja sama dengan apoteker. Harus terjalin komunikasi yang baik dan jangan sampai dokter merasa diintervensi oleh apoteker, apoteker harus mampu memposisikan diri sebagai mitra yang akan membantu dokter dalam tercapainya pengobatan pasien yang optimal.
Langkah 2 : Exploration and trial.
Pada langkah ini akan dilihat kekompakan, harapan dan kepercayaan masing- masing antara dokter dan apoteker. Dokter akan mulai untuk merujuk pasien ke apoteker dalam penanganan mengenai obat, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan apoteker sehingga dokter akan memutuskan apakah kerjasama ini bermanfaat dan bisa dilanjutkan, untuk apoteker juga dapat melihat apakah dokter dapat diajak bekerja sama dengan baik.
Langkah 3 : Professional relationship expansion.
Pada langkah ini akan dilakukan tahapan selanjutnya mengenai komunikasi, menjalankan aturan yang disepakati serta penilaian performance dari masing-masing profesi. Apoteker harus selalu mengkomunikasikan tentang manfaat pasien yang diberikan pelayanan kefarmasian yang tepat, jika dokter melihat fungsi dan manfaat dari keahlian apoteker maka dokter dan apoteker akan saling memiliki ruang lingkup dan kerja sama yang ketergantungan.
Langkah 4 : Commitment to the collaborative working relationship.