Mohon tunggu...
Sosbud

Maling Tas Tewas Disiksa Warga Ciampea

31 Maret 2017   10:21 Diperbarui: 1 April 2017   06:31 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen admin metropolitan

                                                                    MASSA berhamburan di Jalan Raya Cibanteng Proyek, Desa Cihideungilir, Kecamatan Ciampea. Terlihat seorang lelaki disiksa habis-habisan di tengah kerumunan warga. Tubuhnya diseret, dilempari batu hingga ditelanjangi massa karena ketahuan menggasak tas dari rumah kosong di Ciapus. Pelaku yang berniat kabur dikejar warga sampai akhirnya berhasil dilumpuhkan. Warga yang kesal langsung menghajar pelaku hingga tewas membiru.

Daerah bercucuran dari dahi seorang pemuda. Tubuh­nya tak bisa lagi berkutik be­gitu massa mengerubunginya. Cacian, tendangan hingga lemparan batu terus meng­hantam wajahnya. Sampai-sampai, ia pun ditelanjangi di depan banyak orang karena ketahuan mencuri di rumah kosong milik warga Kampung Cerangcutak, RT 01/05, Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, Susanti Wulandari (33).

Luapan kekesalan warga bahkan tak terbendung hing­ga pelaku meregang nyawa di tempat. Sebelum tertangkap massa, sekitar pukul 9:30 WIB dua pelaku berhasil meng­gasak isi rumah milik seorang guru di SDN 7 Ciapus.

Namun, aksinya berhasil di­pergoki kakak korban, Wartini, yang hendak mengambil pak­aian kotor di rumah korban. Saat itu, kakak korban melihat pelaku sudah ada di dalam rumah Susanti.

“Waktu kejadian saya masih di sekolah. Kata kakak saya, ada orang asing di luar rumah duduk pakai helm. Dia bilang lagi nunggu temannya di dalam rumah,” kata korban yang rumahnya digasak.

Saat keluar rumah, seorang lelaki tak dikenal tersebut membawa tas hitam. Begitu ditanya, dua lelaki itu justru mengacungkan golok ke arah Wartini sambil berniat kabur.

“Maling!” teriak Wartini ke­tika melihat dua pelaku keluar dari rumah adiknya.

Keduanya pun tancap gas dengan menunggangi sepeda motor Yamaha Beat bernopol B 4594 TQA ke arah Cihi­deungilir. Sontak, teriakan Wartini mengundang perha­tian hingga terjadi aksi kejar-kejaran antara warga dengan dua pelaku.

Apes, begitu sampai di Ja­lan Cihideungilir Cibanteng Proyek RT 04/04 Desa Cihi­deungilir, Kecamatan Ciam­pea, Kabupaten Bogor, motor pelaku mendadak berhenti.

Sebuah mobil Avanza tiba-tiba ada di hadapannya dari arah berlawanan. Saat itu juga motor pelaku terjatuh karena ikut ditabrak warga yang mengejar, hingga aksi pengeroyokan itu terjadi di jalanan.

Warga sekitar Sopi Soleh Mahmud (29) mengatakan, ada dua orang menggunakan motor Beat dikejar warga dari wilayah Ciomas dengan menggunakan motor dan terjatuh di jalan. Massa yang emosi langsung menyeret baju pelaku melewati jalanan umum sampai ke Kos Puri Ciwandi.

Tak hanya itu, pelaku juga habis disiksa warga. Badan­nya yang kurus dipukul, di­tendang, bahkan ditelanjangi hingga tewas di tempat.

“Satu orang meninggal di tempat, sedangkan satu lagi berhasil melarikan diri dari amukan massa ke gang,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Cio­mas Kompol Hepi Hanapi menjelaskan, sebelumnya ada laporan dari Susanti Wulandari warga Kampung Cerangcutak, RT 05/01, Desa Ciapus bahwa rumahnya kemalingan dan pelaku dikejar massa. Menu­rut informasi, korban dikejar sampai wilayah Dramaga.

Tidak lama kemudian, anggota Polsek Ciomas mendapatkan laporan pelaku berhasil ditangkap massa di Desa Cihideungilir, Kecamatan Cimpea. Korban bersama ang­gota Polsek Ciomas langsung ke tempat kejadian. Ternyata benar, kedua pelaku tersebut pencuri di rumah Susanti.

Di dalam tas milik pelaku ditemukan dua linggis kecil, obeng, pisau dan handpone. Sedangkan di tas yang di­duga milik korban terdapat kartu ATM, uang tunai Rp650 ribu, Ipad, SIM C milik korban pencurian, kwitansi, KTP milik korban dan STNK motor.

“Identitas pelaku yang me­ninggal belum bisa diketahui, satu lagi melarikan diri. Barang bukti termasuk sepeda mo­tor pelaku diamankan Polsek Ciomas guna penyelidikan lebih lanjut,” tukasnya.

(ads/c/ feb/dit)

SUMBER : Harian Metropolitan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun