Mohon tunggu...
Sosbud

Gengster Bacok-bacokan di Parung, Satu Tewas

30 Maret 2017   10:26 Diperbarui: 30 Maret 2017   10:47 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

METROPOLITAN – Belum juga beres dengan ulah geng motor samurai yang beraksi di Taman Heulang pada Senin (27/3), kali ini pembaco­kan serupa terjadi di Parung. Komplotan gengster tersebut bikin onar di Jalan Raya Parung, Kampung Pamagersari,

Kecamatan Parung. Sampai- sampai satu pemuda tewas diserang senjata tajam. Kecamatan Parung. Sampai-

Warga Gang Duren, RT 01/01, Kelurahan Bojongsari, Keca­matan Bojong, Kota Depok, Dicky Aprian (22) tewas dengan luka bacokan cukup parah di tubuhnya, Selasa (28/3). Lokasi tawuran hanya berjarak ratusan meter dari Polsek Parung.

Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena menjelaskan, informasi terse­but baru diterima polisi setelah paman korban, Rindra Felani (32), melaporkan kejadian itu ke Polsek Parung. “Kejadiannya kemarin sekitar pukul 05:00 WIB,” ujarnya.

Ita mengatakan, sebelumnya dua kelompok gengster sudah lebih dulu punya masalah di daerah Sawangan. Hingga akhirnya masing-masing janjian bertemu di Parung. Dengan kekuatan masing-masing ke­lompok 20 orang, akhirnya pertikaian itu pecah di Jalan Raya Parung. “Ya, mereka saling serang di sana (Parung, red),” katanya.

Dicky yang berlatar belakang karyawan swasta itu meninggal setelah sabetan senjata tajam menghantam perut sebelah kanan dan betis bagian kanan­nya. “Korban kesabet sajam (senjata tajam, red). Kalau je­nis sajam apanya nggak ngerti. Karena saat kejadian mereka sudah berlarian dan kejadian­nya pukul 05:00 WIB,” ucapnya.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok tapi nyawanya tak tertolong. “Dia kehabisan darah sampai akhirnya menin­ggal,” ujarnya. Aksi kriminalitas ini kerap terjadi setiap bulan di wilayah Bogor. Kebanyakan pelakunya anak-anak muda. Tak hanya kasus pembacokan, pekan lalu Polresta Bogor Kota juga menangkap puluhan ABG yang kedapatan membawa senjata tajam di Jalan Sholeh Iskandar.

Untuk itu, Ita meminta seluruh pihak sekolah lebih memper­hatikan anak muridnya. “Lebih bagus lakukan pemeriksaan tas sebelum para pelajar masuk kelas. Satpam sekolah juga ber­peran aktif mengecek lingkun­gan sekitar. Khawatir ada sajam yang disimpan di luar kelas atau sekeliling sekolah,” imbaunya.

Maraknya aksi brutal gengster ini juga jadi sorotan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Habib Agil Bin Salim Alatas. Ia menyesalkan tindak kriminalitas yang dilakukan sejumlah generasi muda di Ka­bupaten Bogor. Generasi muda seharusnya melakukan hal kreatif dan berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Bogor, bukan malah tawuran. “Kami sangat menyesalkan ke­jadian itu. Kesehatan itu mahal, apalagi sampai berhubungan dengan nyawa manusia,” kata Habib.

Habib pun meminta mus­pida menegakkan hukum sekeras-kerasnya terhadap pelaku yang terlibat aksi pe­nyerangan. “Muspida harus sigap dan berani berikan hu­kuman keras agar ada efek jera. Bawa sajam jelas-jelas itu unsur pidana. Kita juga butuh kenyamanan, ketenteraman serta ketenangan di wilayah Kabupaten Bogor,” tutupnya.

 (rez/c/feb/run/py)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun