Belum diketahui di mana lokasi video ini diambil. Namun, berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, pengemudi ojek online itu tinggal di Bogor. Bahkan, ada yang menyebut jika video itu diambil di belakang mal Perumahan Metland, Cileungsi.
Dikonfirmasi hal ini, Jaka mengaku belum mendapat laporan. “Belum ada laporan,” singkat jawab Jaka.
Terpisah, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky mengaku siap menindak tegas oknum yang melakukan tindak anarkis pada gesekan yang terjadi antara angkutan konvensional dengan transportasi online.
“Silakan menyampaikan aspirasinya, tapi jangan ada sweeping-sweeping. Itu sama saja memaksakan kehendak. Apabila terjadi kita tidak segan-segan untuk menangkap oknum tersebut” kata Dicky.
Menurut Dicky, berita yang berkembang di media sosial tentang adanya kericuhan di lapangan yang terjadi antara pengemudi angkutan transportasi konvensional dengan pengemudi angkutan transportasi online di wilayah Kabupaten Bogor merupakan berita hoax. Hal tersebut dikarenakan kericuhan yang terjadi berlokasi di wilayah hukum Kota Bogor.
“Saya dan jajaran hingga hari ini terus memantau kondisi di lapangan, tidak ada kericuhan di wilayah hukum Polres Bogor. Yang sebenarnya terjadi adalah pemberhentian angkutan umum Kabupaten Bogor di wilayah perbatasan oleh beberapa driver yang sedang demo agar tidak melintasi wilayah Kota Bogor. Tidak ada kekerasan seperti yang beredar di media sosial. Saya juga pastikan bahwa angkutan konvensional di Kabupaten Bogor tetap beroperasi seperti biasa, tidak ada yang mogok massal,” tandasnya.
(rez/c/feb/dit)
SUMBER : Harian Metropolitan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H