Hujan dan angin kencang terus membawa korban di Kota Bogor. Kali ini pohon tumbang menelan dua korban pengendara di Jalan Bogor Nirwana Residence (BNR), Kampung Parungjambu, Kota Bogor. Tak hanya itu, masih ada ratusan pohon yang terindikasi rawan tumbang hingga mengancam keselamatan warga Bogor saat berkendara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, peristiwa pohon tumbang menimpa dua pengendara motor. Saat itu keduanya sedang asyik kuliner, namun tiba-tiba suara keras terdengar dan langsung menimpa tubuh pengendara.
“Ada sepasang yang ketimpa. Mereka lagi makan batagor,” kata Ganjar.
Keduanya pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara, warga sekitar juga tidak mengenali identitas korban. “Identitasnya belum diketahui, tapi mereka sudah dibawa ke RS,” tegas dia.
Data yang dihimpun, dari awal tahun sudah terjadi 70 bencana. Mulai dari banjir, longsor, puting beliung dan pohon tumbang. Usai kejadian, petugas BPBD Kota Bogor dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor pun langsung melakukan penebangan dahan pohon yang tumbang.
Sementara itu, dari hasil pendataan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor tercatat ada 14.000 pohon di Kota Bogor. Terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pohon Kenari, Mahoni, Angsana, Bungur, Filisium, Trembesi, Flamboyan, Kupu-kupu dan lainnya.
Kepala Seksi Pemeliharaan Taman pada Disperumkin Kota Bogor Erwin Gunawan mengakui ada beberapa titik lokasi pohon rawan tumbang di wilayah Kota Bogor agar perlu diwaspadai masyarakat, terutama saat hujan disertai angin kencang yang sering terjadi belakangan ini.
“Ada lima titik lokasi rawan pohon tumbang di Kota Bogor yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda, Jalan Dadali, Jalan Lawang Gintung dan Jalan Semeru. Dikatakan rawan karena kiri kanan di sepanjang jalan tersebut banyak pohon-pohon besar,” ujar Erwin.
Namun, pihaknya telah mendata pohon-pohon yang ada dengan memberikan tanda, berupa tanda merah yang berarti sakit, kuning berarti hati-hati patah dan sehat diberi tanda warna hijau.
“Data KTP pohon saat ini ada sebanyak 325 pohon. Sedangkan yang sakit diperkirakan berjumlah 100 pohon,” terangnya.
Sampai saat ini, lanjut Erwin, tercatat ada 42 pohon tumbang dan 42 alami patah dahan di sepanjang 2016. Kemudian pihaknya menanam kembali pohon yang mengalami patah, tumbang ataupun terkena pemangkasan.
“Kurang lebih 1.000 pohon kami tanam baru. Jenis pohon yang ada di antaranya Pohon Kenari, Mahoni, Angsana, Bungur, Filisium, Trembesi, Flamboyan, Kupu-kupu dan lain-lain,” tuturnya.
Sementara itu, untuk upaya-upaya pencegahan agar bencana pohon tumbang dapat terentaskan, kata dia, salah satunya dengan cara pengecekan berskala rutin setiap harinya.
“Tetap rutin kami melakukan pengecekan kondisi pohon setiap harinya. Selain itu, kami juga melakukan pemangkasan atau penebangan pohon yang dianggap perlu. Untuk pemangkasan dan penebangan, kami bekerja sama dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dengan senantiasa meminjamkan kendaraan pemadam,” kata dia.
Sementara itu, di wilayah perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, sebuah pohon tua setinggi kurang lebih tujuh meter tumbang melintang di jalan di ruas jalan utama Cianjur menuju Bogor sekitar pukul 15:00 WIB.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakasa mengatakan, posisi pohon tumbang berada di titik Jalan Raya Cipanas, Lembah Koi sebelum Hotel Novus. Hingga saat ini arus menuju Bogor dari Cianjur maupun sebaliknya belum bisa dilintasi kendaraan.
“Kita lakukan pengalihan arus di bundaran Hypermart dan Jalan baru botol kecap, sementara kita alihkan melalui Jonggol atau Sukabumi karena situasi di sekitar lokasi masih belum aman,” tandasnya.
(yos/b/de/feb/dit)
SUMBER : Harian Metropolitan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H