Terdapat banyak orang di luar sana yang mengidolakan seseorang. Seseorang itu bisa jadi artis, tokoh nasional, penulis, pemikir bahkan politikus.Â
Tidak salah seseorang mengidolakan seseorang lainnya. Saya sendiri jika ditanya siapa idola anda yang paling berpengaruh dalam kehidupan anda saat ini ? Maka dengan tegas saya akan menjawab AYAH.Â
Ayah saya sosok sederhana yang mengajarkan arti penting kesederhanaan itu sendiri.Â
Sederhana jika diartikan dengan hidup sesuai kebutuhan, maka Ayah orang yang paling pertama mempraktikkan hidup sederhana yang saya tahu dan sangat berdampak dalam kehidupan saya hari ini.Â
Sebagai contoh kecil dan sangat sepele. Namun masih diingat hingga hari ini. Bagaimana Ayah mengingatkan saya sebagai anaknya agar ketika makan tidak boleh menyisakan remeh (butiran nasi). "Upami emam tong sok nyesakeun remeh, sanajan sabutir", demikian pesan Ayah kepada saya, dalam bahasa Sundanya. Jika diartikan, "Jika makan jangan pernah menyisakan butiran nasi meski satu butir".
Pesan itu masih selalu saya ingat dan saya praktikan bahkan saya sampaikan juga kepada anak-anak saya. Sederhana yang menjadi alasan mengapa tidak boleh menyisakan butiran nasi di piring saat kita selesai makan.Â
Ada banyak perjuangan dan pengorbanan para petani  hingga masuknya nasi sesuap demi sesuap ke dalam mulut kita. Bermandikan peluh dan keringat serta do'a dipanjatkan agar tanaman padinya panen memuaskan. Tidak kurang dari 3 bulan sejak menyemai petani menunggu padinya di panen. Menunggu bukan sekedar menunggu duduk manis, tapi merawat, memupuk, menyiangi dan membasmi hama penyakit seperti tikus, walang sangit dan lain sebagainya.Â
Jadi mulai sekarang stop menyisakan butiran nasi saat selesai makan. Dengan cara tidak menyisakan nasi di piring setelah selesai makan adalah bentuk penghargaan kita kepada petani padi. Bisa jadi ada keberkahan pada butiran nasi yang tidak habis dimakan atau sengaja tidak dimakan karena kekenyangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!