Sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Gol A Gong, pengarang novel Balada Si Roy dan pendiri Rumah Dunia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal yang aneh bagi Gong, sapaan akrabnya, karena pekerjaannya selama ini dituntut lebih banyak dilakukan di luar rumah seperti riset lapangan dan memberi pelatihan menulis.
Namun, hal itu menurutnya harus dinikmati dan jika masalah rezeki di dalam maupun di luar rumah Tuhan selalu memberi, seperti saat ini novel Balada Si Roy sudah terjual 500 eksemplar lebih selama pandemi.
Jumlah pembelinya pun terus bertambah seiring novel Balada Si Roy itu akan diadaptasi menjadi film dan akan digarap oleh IDN Pictures bersama Fajar Nugros sebagai sutradaranya. Hanya dengan duduk, Gong bisa menambah pundi-pundi rupiah di rekeningnya tanpa mengeluarkan tenaga ekstra karena sistem penjualan pun dibantu oleh jasa pengiriman barang.
“Kalau untuk kirim buku ke calon pembaca saya selalu pakai jasa PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE. Sejak JNE muncul di Banten saya langsung suka, karena yang dominan itu merek lain dan saya tidak suka dominasi sebab pelayanannya waktu itu pun kurang baik. Ya, makanya ketika ada jasa kurir lain saya langsung punya alternatif. Saya suka JNE karena cepat dan ramah pelayanannya,” kata Gong saat saya temui di kediamannya, di Kompleks Hegar Alam, Lingkungan Ciloang, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, Rabu (30/12/2020).
Gong mengungkapkan, pernah suatu hari pegawai JNE telat mengirimkan paketnya untuk sampai ke penerima dan ia pun protes. Namun, pada saat itu pula pihak JNE langsung mengembalikan biaya pengiriman kepadanya. Menurut Gong, itu adalah hal yang layak diapresiasi dan patut dilakukan oleh semua perusahaan jasa pengiriman barang.
“Sekarang, para pembaca Balada Si Roy juga merasakan efeknya. Banyak yang berkata bahwa paket yang dikirimkan oleh saya melalui JNE sangat cepat dan tentu mereka bahagia dengan hal itu,” ungkap Gong.
Lebih dari itu, dengan dikirimkannya novel Balada Si Roy kepada pembaca baginya adalah salah satu cara supaya spirit tokoh Roy dalam novelnya itu bisa diambil oleh pembaca seperti keinginan kuat si Roy yang senantiasa ingin berbagi, memberi dan menyantuni.
Tokoh Roy dalam novel yang dikarang oleh Gong sejak era 80-an itu menurut kesan pembaca memang terkenal dengan nakal dan urakannya tetapi di balik itu semua, Roy memiliki jiwa pemimpin, kuat, baik hati dan sangat mencintai mamanya.
Keakraban dan Reward
Gong mengisahkan, hampir setiap hari dirinya mengirim novel Balada Si Roy ke pambaca menuju luar pulau di Indonesia bahkan luar negeri. Pada saat itu juga petugas JNE bolak-balik melayaninya bahkan hanya mengirim satu paket buku pun masih mau dilayani oleh pihak JNE dengan sistem ‘jemput bola’.