Pada pertengahan tahun 2023, tepat pada 21 Mei, sekitar satu jam lebih saya menunggu putri saya di depan SMAN 1 kota Ternate.
Siang itu mereka (anak-anak IPS) tengah konsentrasi pada sebuah projek. Projek tentang menangani sebuah kasus kriminal.
Ada yang menjadi petugas kepolisian, jaksa, saksi, kuasa hukum, dan keluarga dari terdakwa.
Mereka tampil layaknya kejadian sesungguhnya di sebuah pengadilan, dengan menggunakan stelan jas lengkap.
Projek yang mereka garap kurang lebih sebulan itu, berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari guru pembimbing.
Seusai kegiatan, seperti biasa saya tetap menanyakan perihal kegiatan yang diikuti putri saya, bertanya, lalu memberi masukan dan tentunya disertai motivasi.
Dan, ketika kami bermotor menuju rumah, pembicaraan kami akhirnya menyerempet pada aksi mahasiswa di tahun 1998.
Kebetulan putri saya menanyakan tentang apa sesungguhnya yang dilakukan mahasiswa kala itu.
Penjelasan yang saya sampaikan soal reformasi, akhirnya memantiknya untuk mengetahui lebih tentang gerakan mahasiswa di tahun 1998.
Karena, ingin mengetahui tentang aksi mahasiswa, maupun para aktivis yang menjadi korban dalam aksi.