Rupanya, ada hikmah di balik keduanya menuruti keinginan orangtua dan neneknya, lantaran saat mendaftarkan diri di IAIN Ternate, keduanya diminta untuk ikut seleksi beasiswa transmigrasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI dan berhasil lolos, sehingga berkuliah tanpa menguras kantong orangtua.
Beasiswa Transmigrasi memang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari daerah transmigrasi, terlebih keduanya merupakan anak-anak yang menetap di daerah transmigrasi kabupaten Halmahera Utara.
Untuk itu, menurut keduanya, semenjak lolos seleksi beasiswa transmigrasi, keduanya merasa terbantukan selama menempuh studi di IAIN Ternate. Walaupun begitu, sebagai penerima beasiswa transmigrasi, dituntut harus rajin belajar, agar indeks prestasi pada setiap semester selalu memuaskan.
"Kalau persyaratan dari beasiswa transmigrasi harus memperoleh indeks prestasi semester (IPS) yakni 3,00, alhamdulillah pada semester pertama dan kedua IPS kami berdua melampaui persyaratan yang ditetapkan pihak pengelola beasiswa," kata Laila
Putri kembar kelahiran Tobelo, 25 April 2005 ini mengungkapkan, sejak resmi menerima beasiswa transmigrasi, biaya hidup keduanya tidak lagi sepenuhnya ditanggung oleh orangtua.
Sebab, mahasiswa penerima beasiswa transmigrasi, pada setiap triwulan mereka menerima bantuan studi, kondisi ini diakui keduanya sangat terbantukan untuk biaya hidup, serta membiayai segala keperluan studinya.
"Selain untuk biaya studi, bantuan yang kami terima dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, seperti membeli makanan, buku, maupun untuk biaya membuat tugas kuliah," jelas Laila.
"Untuk sayur kami sering dikirim oleh nenek dari kampung," kata Laili.
Dengan bantuan beasiswa, keduanya mematok target menyelesaikan studi tepat pada waktu, lantaran selain ingin menuntaskan keinginan kedua orangtua, keduanya juga ingin menunjukkan kepada adik-adik maupun teman-temannya di kampung halaman, agar mereka juga berkeinginan melanjutkan studi di IAIN Ternate.
Karena menurut keduanya, beasiswa transmigrasi yang diperuntukkan khusus anak-anak yang berasal dari daerah transmigrasi, setidaknya mendorong putra putri di daerah transmigrasi untuk meraih gelar sarjana seperti anak-anak yang berasal dari daerah perkotaan.
Putri kembar berzodiak scorpio ini mengungkapkan, pada 2023 lalu saat libur kuliah, keduanya tampil mengedukasi anak-anak SD dan SMP di kampung halamannya, tentang pentingnya menimbah ilmu sampai di bangku Perguruan Tinggi.