Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Lebih Dekat Si Kembar Laila dan Laili, Mahasiswa IAIN Ternate Penerima Beasiswa Transmigrasi dari Kemendes PDTT

17 Oktober 2024   08:50 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai anak kembar identik, tak lantas membuat keduanya memiliki kepribadian yang sama. Pasalnya, Laila sebagai anak pertama yang sejak kecil hidup bersama sang nenek, lebih cenderung pada kepribadian extrovert ketimbang sang adiknya Laili yang lebih dominan memiliki kepribadian introvert.

Walaupun lahir dan besar di kabupaten Halmahera Utara, namun kedua bukan berasal dari suku Tobelo-Galela, melainkan memiliki orangtua berasal dari suku Jawa, yang menetap di daerah transmigrasi tepatnya di desa Toliwang kecamatan Kao Barat.

"Nenek kami berasal dari Cilacap Jawa Tengah, sementara kakek kami dari Sidoarjo Jawa Timur," terang Laila.

"Kalau kakek sudah meninggal," sambung Lalili

Putri kembar dari pasangan suami-istri Umi Masriyah (38) dan Anang Junaidi (40), ini menceritakan, sejak menamatkan pendidikan dasar di SD Inpres Toliwang C, lalu keduanya melanjutkan studi di SMPN 9 di kecamatan Malifut, Halmahera Utara, kemudian melanjutkan studi di kota Tidore Kepulauan, yakni mondok di pesantren Harisul Khairaat Bumi Hijrah.

Di pesantren Harisul Khairaat Bumi Hijrah Tidore lah, keduanya mengasah bakat seni menulis kaligrafi Arab, hingga meraih juara pada event musabaqah tilawatil qur'an (MTQ) tingkat kabupaten Halmahera Utara pada 2022 lalu.

"Sebelumnya, saat bersekolah di SMPN 9 Malifut, kami berdua juga sering ikut lomba seni menulis kaligrafi Arab," ungkap keduanya

"Kalau ikut MTQ tingkat kabupaten di Tobelo, saya meraih juara I, sementara Laili juara II," imbuh Laila.

Saat menamatkan pendidikan Madrasah Aliyah pada pesantren Harisul Khairaat Bumi Hijrah Tidore, keduanya sempat berkeinginan melanjutkan studi di Pulau Jawa. Namun, kedua orangtuanya, terlebih sang neneknya berkeinginan agar keduanya harus berkuliah di Ternate.

Menurut Laili, sang neneknya memiliki alasan tersendiri dan tak mau keduanya terbang ke pulau Jawa, lantaran merasa khawatir jika keduanya jauh dari orangtua.

"Alasannya, kalau di Ternate dekat, sehingga setiap saat mereka bisa berkunjung ke Ternate, kalau ke Jawa, butuh biaya yang tak sedikit," jelas Laili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun