"Jaga diri dan harus bersaing, serta bergerak cepat pada sasaran yang tepat," kata bapaknya.
"Utamakan ilmu, sebab ketika meraih sukses suatu kelak pasti mendapat jodoh yang sepadan," pesan sang ibunya.
Pesan inilah yang terdorong alumni Madrasah Aliyah Al Khairaat Labuha ini, terus menerus mengulas senyum optimis untuk menuntaskan pendidikan di IAIN Ternate. Ujaifa mengungkapkan, dengan tekad giat belajar, sehingga pada setiap semester ia mendapatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang sangat memuaskan.
"Dari delapan semester, hanya di semester tiga, saya dapat IPK 3,98, selebihnya IPK saya 4,00," ungkapnya.
Alumni SMP LPM Prapaganda Bacan, Halmahera Selatan ini, menuturkan bahwa sejak ia tidak lagi menetap di asrama mahasiswa, namun ia tetap terdorong untuk selalu belajar bersama santri Ma'had.
Untuk itu, di tengah konsentrasi menyusun karya tulis ilmiah (skripsi, red), ia memilih menjadi penjaga masjid kampus, kata dia, agar selain belajar bersama dengan para santri Ma'had, ia juga fokus menyelesaikan karya tulis-nya.
"Kurang lebih 6 bulan saya menjadi penjaga masjid, ini merupakan pilihan paling rasional, karena saya bisa belajar dan berbagi ilmu bersama adik-adik Ma'had," katanya
Ujaifa mengatakan, salah satu impiannya adalah kelak ia dapat mengabdi di lembaga (IAIN Ternate, red), untuk itu ia selalu bedo'a dan melangitkan harap, agar setelah wisuda S-1, ia dapat melanjutkan studi ke pascasarjana.
"Impian saya adalah menjadi akademisi, dan tentunya mengabdi di IAIN Ternate," pungkasnya.
Cerita Ujaifa, hampir sama persis dengan Isran Sahid (21), sosok kelahiran Tabangame Bacan Selatan, 19 September 2002 ini juga dikenal sebagai mahasiswa berprestasi pada tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Ternate.