Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah 7 Mahasiswa Peraih IPK Tertinggi pada Wisuda Sarjana IAIN Ternate XII Periode Semester Ganjil Tahun 2024

28 April 2024   14:12 Diperbarui: 28 April 2024   14:19 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana berlangsungnya prosesi wisuda Sarjana dan Pascasarjana IAIN Ternate, Sabtu (27/4/2024). Foto: Hilman Idrus

Doa dan dukungan orantua, menjadi sebuah kekuatan yang selalu ia genggam dalam setiap ayunan langkahnya menimbah ilmu di kampus IAIN Ternate. Doa-doa itu akhirnya terwujud, sejak berada di semester dua, ia mendapat kabar gembira, namanya diumumkan sebagai mahasiswa peraih beasiswa kartu Indonesi pintar-kuliah (KIP-K).

Di periode inilah, semangat makin membuncah, terlebih sebagai mahasiswa penerima beasiswa KIP-K, diwajibkan harus menetap selama setahun di asrama mahasiswa. Berada di asrama mahasiswa, ia makin terdorong untuk giat belajar, rajin ibadah, dan bergaul antarsesama santri di Ma'had.

Hingga, ia tercatat sebagai salah satu santri yang cukup diandalkan oleh para tenaga pengajar di asrama mahasiswa. Sehingga, ia terpilih menjadi asisten Musyrif (pembimbing dan pengasuh santri, red) Ma'had Ali IAIN Ternate.

Menjadi asisten Musyrif ia jalani selama dua tahun, di sinilah ia mulai banyak belajar dari sejumlah Musyrif Ma'had, hingga berhasil meraih prestasi pada dua ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ): di kota Tidore Kepulauan tahun 2024 sebagai juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah, dan meraih juara 3 pada lomba yang sama di ajang MTQ tingkat kabupaten Halmahera Selatan tahun 2024.

"Sejak menjadi santri di Ma'had maupun setelah diangkat sebagai asisten Musyrif, saya lebih banyak belajar dan menyerap ilmu dan pengalaman dari para Musyrif di Ma'had, dari situlah saya mulai terdorong untuk terus mengasah potensi diri," akunya.

Pria kelahiran Prapakanda, Batangloman Bacan, 20 Mei 2002 ini mengaku selama berada di asrama mahasiswa, kiprah para tenaga pengajar atau Musyrif Ma'had dijadikan sebagai penyerap teladan.

Para Wisudawan -Wisudawati duduk patuh menunggu digelarnya acara Wisuda. Foto: Hilman Idrus
Para Wisudawan -Wisudawati duduk patuh menunggu digelarnya acara Wisuda. Foto: Hilman Idrus

Namun, menurut dia, satu-satunya sosok yang dijadikan sebagai rolle model adalah sang dosen-nya di program studi Ilmu Al-qur'an dan Tafsir (IAT) yakni Prof Dr M Djidin, M.Ag. Ia menilai guru besar pada Fakultas Ushuluddin tersebut, selalu tampil memberi motivasi kepada dirinya untuk giat belajar demi menjaga asa meraih sukses di masa depan.

"Pak Prof Djidin memang saya jadikan sebagai rolle model sepanjang menjalani aktivitas sebagai mahasiswa di IAIN Ternate, dari dirinya saya belajar disiplin, dan mencintai ilmu pengetahuan," ucapnya.

"Lantarji'al Ayyamullati Madhat, tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu, demikian sebuah nasihat yang kerap dilontarkan guru kami di Ma'had, dari nasehat inilah yang terus membakar semangat saya dan teman-teman di Ma'had," imbuhnya

Nasihat demi nasihat yang kerapkali ia terima, terdorong ia terus mengibarkan semangat meraih prestasi, terlebih sebuah pesan yang disampaikan sang bapaknya saat ia memutuskan berkuliah di IAIN Ternate, selalu ia tancapkan dalam benak dan terus ia jadikan sebagai penyemangat kala diperhadapkan pada setumpuk tugas yang diberikan oleh setiap dosen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun