Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Turnamen Piala Dunia dan Fans Karbitan

20 November 2022   01:03 Diperbarui: 20 November 2022   15:00 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Trofi Piala Dunia. (sumber: FIFA.com via kompas.com)

Setiap menjelang turnamen piala dunia, dunia maya pasti riuh dengan postingan foto para kontestan. Selain itu, meme kocak dari para pemain pun mulai memenuhi beranda sejumlah platform media sosial.

Hal ini, memang wajar dilakukan para pendukung tiap-tiap kontestan yang berlaga di pagelaran empat tahunan tersebut.

Selain sebagai hiburan, tentu turnamen piala dunia, memang menghadirkan atmosfer yang berbeda dengan liga pada tiap-tiap negara.

Namun, dari euforia piala dunia di dunia maya, terkadang memunculkan cibiran antara para pendukung.

Pasalnya, ada yang memang sangat fanatik terhadap timnya. Dan juga ada yang dinilai sebagai fans karbitan.

Mengapa dikatakan karbitan? Sebab, terkadang pada turnamen piala sebelumnya, dia mendukung tim A, dan begitu gelaran piala dunia kali ini, tetiba dia beralih mendukung tim C.

Sehingga, wajar disebut sebagai fans karbitan. Jika merujuk pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara jelas kata karbitan memiliki arti [langsung jadi atau tenar dan tidak melalui proses dan terkesan dipaksakan].

Dari defenisi tersebut, jika ditarik pada dunia sepak bola, untuk menggambarkan para pendukung tim, memang sangat jelas bahwa mereka yang tidak konsisten mendukung tim kesayangannya, dinilai sebagai fans karbitan.

Namun, perlu ditegaskan fans karbitan yang dimaksudkan di sini adalah pada gelaran piala dunia. Bukan pada klub di liga-liga domestik.

Walaupun kerap ditemukan para fans karbitan juga pada liga domestik, hanya saja, jauh berbeda  saat berlangsungnya turnamen piala dunia. Hal ini seperti saya saksikan pada euforia media sosial belakangan ini.

Saya menyaksikan ada beberapa teman, yang sebelumnya sangat simpati pada timnas Brasil. Namun  telah berpindah.

Mereka akhirnya beralih mendukung timnas Jerman, maupun Prancis dan Belgia.

Sehingga, kala piala dunia 2006, 2010, 2014 dan 2018 silam, dengan bangga mereka terlibat berbagi foto para pemain kesayangannya.

Kini, mulai berganti memberi dukungan pada tim lainnya. Dan yang dilakukan pun sama, yakni men-share foto, maupun berita para tim kebanggaannya di medsos, dengan caption yang terbilang beragam.

Seperti yang dilakukan salah seorang teman saya baru-baru ini, dikala Argentina sering gagal pada turnamen piala dunia, dia merasa kecewa terhadap penampilan Lionel Messi dkk.

Sehingga, dengan mudah beralih mendukung timnas Jerman. Lantaran dianggap tim berjuluk Der Panzer itu, memang sangat superior dan selalu bernasib baik di gelaran piala dunia.

Sebenarnya, yang demikian sih merupakan sesuatu yang lumrah. Sebab, sepak bola memang dinilai sebagai ajang hiburan bagi para penggemar.

Namun, jika tidak konsisten dalam mendukung tim kesayangan seperti yang ditunjukkan kawan saya, dan para pendukung tim lainnya. Maka, wajarlah kalau mereka stereotip sebagai fans karbitan.

Menurut saya, alangkah baiknya, harus konsisten, agar kita dapat mengetahui secara detail sejarah tim kesayangan, dan tentunya kiprah para bintang; baik kala berlaga di piala dunia, maupun saat tampil di liga domestik.

Jika tidak, maka kita dipersepsikan oleh yang lainnya, sebagai penggemar yang tidak memahami sepak terjang tim yang kita dukung.

Sebab, selalu berpindah-pindah dalam hal memberi dukungan. Terlebih, jika tim yang kita abaikan nantinya meraih trofi, dan kita dengan bangga mengatakan bahwa itulah tim kebanggaan, maka sulit diterima oleh mereka yang benar-benar sebagai penggemar setia.

Untuk itu, walaupun soal dukung mendukung bukan menjadi prasyarat mutlak. Namun, dari mendukung tim kesayangan, kita belajar soal konsistensi.

Jadi, walaupun pada turnamen piala dunia, dianggap sebagai fans karbitan, yang kerap berpindah-pindah dalam memberi dukungan.

Namun, jangan sampai kita ekspresikan pada kehidupan sosial, yakni dalam hal pergaulan, kalaupun tidak, maka kita pun distempel sebagai teman karbitan!  he..he.. he.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun