Saya menyaksikan ada beberapa teman, yang sebelumnya sangat simpati pada timnas Brasil. Namun  telah berpindah.
Mereka akhirnya beralih mendukung timnas Jerman, maupun Prancis dan Belgia.
Sehingga, kala piala dunia 2006, 2010, 2014 dan 2018 silam, dengan bangga mereka terlibat berbagi foto para pemain kesayangannya.
Kini, mulai berganti memberi dukungan pada tim lainnya. Dan yang dilakukan pun sama, yakni men-share foto, maupun berita para tim kebanggaannya di medsos, dengan caption yang terbilang beragam.
Seperti yang dilakukan salah seorang teman saya baru-baru ini, dikala Argentina sering gagal pada turnamen piala dunia, dia merasa kecewa terhadap penampilan Lionel Messi dkk.
Sehingga, dengan mudah beralih mendukung timnas Jerman. Lantaran dianggap tim berjuluk Der Panzer itu, memang sangat superior dan selalu bernasib baik di gelaran piala dunia.
Sebenarnya, yang demikian sih merupakan sesuatu yang lumrah. Sebab, sepak bola memang dinilai sebagai ajang hiburan bagi para penggemar.
Namun, jika tidak konsisten dalam mendukung tim kesayangan seperti yang ditunjukkan kawan saya, dan para pendukung tim lainnya. Maka, wajarlah kalau mereka stereotip sebagai fans karbitan.
Menurut saya, alangkah baiknya, harus konsisten, agar kita dapat mengetahui secara detail sejarah tim kesayangan, dan tentunya kiprah para bintang; baik kala berlaga di piala dunia, maupun saat tampil di liga domestik.
Jika tidak, maka kita dipersepsikan oleh yang lainnya, sebagai penggemar yang tidak memahami sepak terjang tim yang kita dukung.
Sebab, selalu berpindah-pindah dalam hal memberi dukungan. Terlebih, jika tim yang kita abaikan nantinya meraih trofi, dan kita dengan bangga mengatakan bahwa itulah tim kebanggaan, maka sulit diterima oleh mereka yang benar-benar sebagai penggemar setia.