Hal ini pernah beliau bercerita kala kami melangsungkan Rapat Kerja (Raker) pada bulan April 2014 silam di Hotel Surya Pagi Ternate. Beliau menasehati saya dengan menggunakan bahasa Tidore "Kerja dofu tapi lupa ifa jaga sabea," (Biar banyak kerja tapi jangan lupa salat).
Karena sangat disiplin dalam hal salat, maka pada waktu-waktu tertentu, kala mendengar azan di masjid, dan kami di unit keuangan masih konsentrasi menjalani pekerjaan, beliau pun kerap mengingatkan saya.
Terlepas dari kedisiplinannya, bagi saya beliau merupakan sosok tenaga pendidik di IAIN Ternate yang tak pernah berselisih paham dengan orang lain.
Dan menurut saya beliau memilih kembali pulang di Ternate dan mengabdikan diri di IAIN Ternate, bukan karena lantaran jabatan atau memiliki target-target tertentu, seperti kebanyakan orang.
Tapi, karena keterpanggilan hati nurani. Sebab, mengabdi di STAIN Ambon hingga kampusnya beralih status menjadi IAIN Ambon, mungkin baginya, ilmu yang didapatkan selama di Ambon, beliau ingin berbagi dengan anak-anak Maluku Utara.
Selama di IAIN Ternate, beliau ditempatkan pada unit LP2M, karena tak pernah berselisih paham dengan orang lain, maka segala hal terkait hak-haknya, beliau pun jarang memprotes jika pengurusan terkesan lambat.
Syahdan, suatu hari insentifnya terlambat bayar pun beliau tidak melancarkan protes, lantaran beliau sangat memahami pekerjaan kami kala itu, yakni begitu banyak administrasi pegawai dan dosen yang harus kami konsentrasi untuk menyelesaikan satu persatu.
Karena sangat akrab dengan beliau, suatu kesempatan beliau mengajak saya untuk bersama-sama dengan beliau, mengurusi administrasi putri semata wayangnya, Siti Alini Ismar di kantor Askes dan Taspen Ternate.
Rupanya saat itu, beliau berkeinginan agar suatu saat nanti pengurusan pensiunannya tidak mengalami hambatan. Terlebih hak-haknya yang diwariskan untuk putri tercintanya.
Dan firasatnya cukup kuat kala itu. Sebab, pengurusan administrasi putrinya rampung tak lama kemudian, beliau jatuh sakit. Hingga, tepat pada 27 Juli 2016 beliau menghembuskan napas terakhirnya.
Walaupun saat itu, saya tidak sempat hadir pada acara pemakamannya, lantaran mengikuti kegiatan keuangan di Jakarta. Namun, telah membantu mengurusi segala hal terkait administrasi telah tuntas, sehingga memudahkan untuk klaim hak-hak pengabdiannya di kantor KPPN dan Taspen Ternate.