Bahkan, tidak hanya di kampus. Tapi, pada waktu-waktu tertentu, ia datangi setiap sekolah dan menjual keripik ke siswa dan guru. Menjajakan keripik Singkong saat rehat perkuliahan, membuat ia diacungi jempol, bahkan saya sendiri cukup mengaguminya.
Sebab, pada salah satu kesempatan, kala ia melantas ke perpustakaan menawarkan dagangannya, dan sempat diminta oleh beberapa teman untuk menyampaikan pantun, lalu meruncit keripik yang ia jajakan. Kemudian, saya bilang, Haris merupakan sosok yang tampil beda dari mahasiswa kebanyakan.
Lantaran tak sedikit pun perasaan malu terlintas di dalam benaknya, bahkan ia membunuh rasa gengsi dan mengekspos mental kerja mahasiswa di tengah himpitan lapangan kerja.
Yang dijalani Haris sama persis dengan Halomoan Siregar, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Mahasiswa asal Medan itu akhirnya meraih sukses sebagai distributor keripik Singkong di sejumlah daerah di Indonesia.
Berawal dari membantu menjual keripik Singkong milik salah satu pedagang asal Semarang di kampus UIN Sunan Kalijaga, dan setelah resmi menjadi Sarjana, ia membangun bisnis penjualan Keripik singkong dan sukses.
Tentu yang yang dilakukan Haris, memang sangat menginspirasi mahasiswa, Ia menunjukkan semangat berwirausaha di tengah kecanggihan teknologi informasi, yang kerap dimanfaatkan untuk menjual produk secara online. Haris meyakini semangat menjajakan keripik singkong di kampus sebagai langkah awal menggapai sukses di masa depan.
Walaupun, saat ini, setiap orang memanfaatkan sejumlah platform media sosial untuk menjual produk.
Namun, Haris tampil dengan warna yang berbeda, mendatangi setiap mahasiswa, dosen, dan pegawai administrasi untuk menawarkan dagangannya, dan terbukti ampuh trik berdagang dengan pola pendekatan secara langsung kepada buyer tersebut.
Satu hal yang saya kagumi dari mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) itu, karena ia tampil rapih dan menunjukkan jati diri sebagai mahasiswa IAIN, jika setiap saat dosen kerap bersitegang dengan mahasiswa yang memakai kaos oblong dan sendal jepit, Haris malah menunjukkan cara berpakaian yang baik bagi mahasiswa.
Dan, bukan hanya dikenal tampil rapih dan menghibur mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi di kampus dengan pantun-nya, sosok pemurah senyum itu, juga dikenal memiliki kepribadian yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Menurut penuturan salah satunya teman baiknya, Sudian Hadi, semenjak ia menetap di lingkungan Tafure, Kecamatan Ternate Utara. Sosok berusia 20-an itu gemar membantu orang lain.