Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang 100 Hari Kepergian Ayah Mertua

21 Maret 2022   21:37 Diperbarui: 21 Maret 2022   21:41 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah mertua (alm) Usman Abdullah

Selain suka menolong antar sesama, satu hal yang membuat beliau disenangi oleh warga adalah tidak pernah berlaku kasar atau memiliki sifat dendam. 

Sebab, menurut istri saya, beliau berpesan bahwa jika ada orang lain yang menyakiti kita, janganlah kita membalasnya, cukup dibalas dengan doa, agar mereka selalu sehat. Sebab, apapun yang orang lain perbuat terhadap kita, serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa untuk menilainya.

Sehingga, disaat beliau jatuh sakit, beliau tidak pernah memikirkan hal-hal aneh tentang penyakitnya, beliau hanya berkata, sehat dan sakit semuanya dari Allah SWT, untuk itu ketika kita sakit, maka kita harus menjalani dengan ikhlas, sambil memohon doa kepada Sang Khaliq, agar diberi kesembuhan dan kembali beraktivitas seperti biasanya.

Sejak jatuh sakit beliau memang berusaha keras agar lekas sembuh, segala macam pengobatan beliau jalani dengan sabar; baik di rumah sakit, maupun pengobatan tradisional. 

Dan tak jarang, sakit yang beliau derita, kerap beliau tidak ingin anak-anaknya merasa sedih. Sehingga, disaat istri maupun anak saya menelpon dan menanyakan tentang kondisi kesehatannya, beliau hanya menjawab kondisi beliau baik-baik saja.

Walaupun begitu, kami sering berkunjung ke desa Bibinoi untuk menengok beliau. lantaran istri saya sangat memahami perasaan bapaknya itu, apabila kehadiran cucu kesayangannya pasti menjadi energi tersendiri bagi beliau, lantaran beliau sangat senang jika harus bersama putri kami. 

Kesenangan itu terlihat jelas kala mereka duduk serta ngobrol bersama, dan terkadang diselipkan lelucon membuat mereka tertawa.

Ketika selama kami bersama beliau di desa Bibinoi, beliau memang sudah pulih dari sakitnya, walaupun belum bisa kembali aktivitas di perkebunan seperti biasanya. Kondisi inilah memperkuat keyakinan kami bahwa beliau bakal baik-baik saja. 

Namun, sekembali kami dari pulau Bacan, dan terhitung sebulan penuh, kami mendapat informasi bahwa kesehatan beliau kembali memburuk dan infromasi tersebut diperoleh istri saya di malam rabu (30/11/2021), tepat pada pukul 18.21 wit.

Dan selang tiga jam lebih, tepatnya pada pukul 21.35 istri saya kembali mendapat informasi bahwa bapaknya itu telah dipanggil sang khaliq, dan pergi selamanya meninggalkan kami. 

Tentu kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi ibu mertua yang setiap saat terus menemaninya sejak beliau jatuh sakit, terlebih bagi istri saya dan ketiga adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun