Namun, harapan terhadap mantan pemain Barcelona era pelatih Johan Cruyff, itu untuk membawa el Barca kembali Berjaya  tidak terbukti, hingga akhirnya didepak.
La Liga Spanyol hingga kini telah memasuki pekan ke-13, Barcelona masih tertahan di urutan Sembilan dengan 17 poin, beda 11 poin dengan pemuncak klasemen, Real Sociedad dan 10 poin dengan Real Madrid yang berada di posisi runner up.Â
Kondisi ini menjadi PR bagi Xavi Hernandez untuk memaksimalkan setiap laga yang dimainkan Barcelona, dan membawa Blaugrana kembali ke papan atas klaseme, walaupun persaingan menjadi juara terasa berat, minimal merebutkan posisi tiga besar agar bisa tampil pada liga champions edisi 2022/2023.
Dan satu hal yang menjadi tugas berat Xavi Hernandez adalah memaksimalkan komposisi skuad yang ditinggalkan Ronald Koeman, lantaran beberapa pemain bintang yang didatangkan ke Camp Nou merupakan rekomendasi si meneer asal Belanda tersebut.Â
Sehingga, jika Xavi ingin mengusung pakem asli Barcelona -- tiki-taka, maka setidaknya harus membaca dengan cermat, karakter permainan para bintang tersebut, agar nantinya skema yang diterapkan pun berjalan dengan baik, jika tidak, maka solusinya adalah mendatangkan pemain baru pada bursa transfer.
Walaupun begitu, Xavi Hernandez dikenal sebagai salah satu gelandang brilian di era sepak bola modern, dan memiliki visi permainan yang baik, sehingga soal menerapkan strategi pun tidak menemui kendala, terlebih kesuksesan menukangi Al Sadd di liga Qatar, menjadi modal berharga untuk membawa Barcelona kembali meraih prestasi di La Liga Spanyol dan Liga Champions.
Kini, para penggemar Barcelona tak sabar ingin menyaksikan Barcelona berlaga di bawah asuhan Xavi Hernandez, dengan kembali mengusung pakem asli el Barca -- tiki-taka. Akankah Xavi Hernandez sukses menukangi Barcelona? Menarik ditunggu!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H