Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pandemi Covid-19 dan Masa Depan Liga 1

21 Juli 2021   23:17 Diperbarui: 21 Juli 2021   23:18 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PT Liga Indonesia Baru (LIB) foto: Jogja.Tribunnews.com

Turnamen Piala Menpora 2021 yang digelar pada April lalu, diyakini bakal menjadi titik terang sepak bola Indonesia di tahun 2021. Pasalnya, kompetisi liga 1 dan liga 2 sempat mati suri sejak bangsa ini dilanda wabah virus Corona pada tahun lalu. Sehingga, begitu turnamen yang mengisyaratkan sebagai laga pra musim itu dilaksanakan, mendapat sambutan hangat dari publik pecinta sepak bola nasional.

Memang, sepak bola merupakan salah cabang olahraga terfavorit di dunia, sehingga apabila tidak ada kompetisi, memang menimbulkan kegalauan bagi para pecinta sepak bola, karena olahraga yang satu ini memang menghadirkan euforia yang berbeda. 

Dan tak sedikit para penggila bola, bahkan rela kehujanan atau  berpanas-panasan di stadion, demi menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding, terlebih saat timnas berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Karena sepak bola memang sangat disukai. Sehingga, di Eropa, walaupun wabah Corona mengancam segala sektor kehidupan, pemerintah tetap merespon saat permintaan bahwa kompetisi tetap diputar, walaupun tanpa kehadiran suporter di stadion dan berlangsungnya pertandingan dengan protokol kesehatan, agar pemain, official dan perangkat pertandingan terbebas dari wabah virus mematikan tersebut.

Pada tahun 2020 lalu, memang patut dimaklumi, lantaran grafik penderita covid di bangsa ini pada setiap saat menunjukkan grafik peningkatan, sehingga pemerintah tidak mau mengambil resiko, yang berbuntut pada melahirkan kesepakatan untuk menunda, lalu memutuskan memberhentikan kompetisi sepak bola di tanah air.

Sehingga, memasuki tahun 2021, klub  liga 1 dan liga 2 tentu menaruh harapan besar kompetisi bakal diputar kembali, seperti dikutip dari BolaSport.com dari Antara Minggu, (27/3/2021) Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan liga 1 2021 direncanakan akan bergulir pada bulan Juni. "Insya Allah Liga 1 dimulai Juni mendatang dan kami mohon dukungan semua pihak," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

Dan untuk mewujudkan rencana tersebut, PSSI bekerjasama dengan Pemerintah melaksanakan turnamen pra musim bertajuk piala Menpora 2021. Karena sudah mendapat angin segar terkait diputar kembali Liga 1 dan Liga 2. 

Sehingga, Setelah menuntaskan turnamen piala Menpora, semua klub liga 1 mulai menggelar persiapan menyongsong kompetisi, hal ini ditandai dengan belanja pemain, maupun persiapan non teknis lainnya.

Respon atas agenda PSSI memutar kompetisi, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya menerbit izin keramaian kompetisi sepak bola liga 1 dan liga 2 setelah mengevaluasi jalannya turnamen pramusim piala Menpora 2021, yang telah sukses dilaksanakan. Sehingga, izin kompetisi Liga dan Liga 2 langsung diberikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Markas Besas (Mabes) Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021).

Seperti dikutip dari Kompas.com dari BolaSport.com Senin (31/5/2021) Kapolri mengatakan bahwa penerbitan izin Liga 1 dan Liga 2 diberikan dengan catatan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Namun berbeda dengan rencana awal PSSI pada bulan Juni, izin yang diberikan Polri bahwa pelaksanaan kompetisi dimulai pada bulan Juli yakni 9 Juli untuk Liga 1 dan berselang 14 hari kemudian, barulah liga 2 dimulai. 

Tentu diterbitkan izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 mendapat apresiasi dari klub, walaupun digelar dengan protokol kesehatan dan tanpa penonton, namun setidaknya klub mendapat "sedikit" suntikan  dana dari PSSI selama kompetisi berlangsung, sehingga ikut mengurangi beban operasional klub.

Di saat semua klub telah bersiap mengarungi kompetisi, namun tiba-tiba dikejutkan dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa sampai Bali, sebagai upaya menekan penyebaran wabah virus corona. Sehingga, sesuai izin Kepolisian bahwa kompetisi yang bakal diputar pada 9 Juli, diundurkan hingga 30 Juli.

Dan begitu lonjakan kasus penderita covid semakin tinggi, rencana tersebut kemudian bergeser menjadi 20 Agustus 2021, namun menurut sejumlah kalangan bahwa pasti akan terjadi perubahan jadwal tersebut, dan akhirnya terbukti. Disaat pemerintah resmi memperpanjang PPKM Darurat, kompetisi yang telah diproyeksikan tersebut kemudian kembali berubah dan resmi berlangsung pada akhir agustus 2021.

Penundaan pelaksanaan kompetisi lantaran faktor lonjakan kasus covid, memang patut dihargai, namun di satu sisi para pecinta sepak bola nasional merasa khawatir, jangan sampai kondisi yang terjadi saat ini seperti pada tahun lalu, yang berujung pada dihentikan kompetisi. Namun, kondisi yang dihadapi saat ini, merupakan persoalan serius terlebih terkait kemanusiaan, sehingga dapat dipahami demi kepentingan bersama.

Tapi, minimal PSSI harus menargetkan bahwa di akhir agustus nanti Liga 1 benar-benar digelar, agar setidaknya dapat mengobati kegalauan para pecinta sepak bola nasional, lantaran ingin menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding. Sebagaimana liga-liga di benua Eropa.

Dan tentunya, merujuk pada pergelaran kompetisi piala euro 2020 dan Copa America 2021, yang telah tuntas dilaksanakan pada Juni hingga Juli lalu. Sehingga, diharapkan PSSI dapat memutar kompetisi dengan protokol  kesehatan ketat, agar sepak bola Indonesia tidak lagi mati suri seperti di tahun 2020.

Setidak harapan ini digaungkan, lantaran pada musim lalu, saat kompetisi dipending, lalu dihentikan sangat berdampak pada klub, seperti: semua klub  yang telah mengeluarkan dana operasional untuk menggelar persiapan, dan mengontrak pemain, namun kompetisi tidak diputar, sehingga klub mengalami kerugian. Di sisi lain, pemain asing yang telah direkrut kemudian memilih meninggalkan klub.

Dan bukan hanya klub mengalami kerugian, tapi berbuntut pada Tim Nasional, lantaran ketiadaan kompetisi sangat berpengaruh pada performa skuad Timnas, justru itu untuk mengatasi hal tersebut, setidaknya publik pecinta sepak bola nasional dan Timnas, sangat berharap PSSI dapat merealisasikan upaya tersebut, dengan mengkaji secara cermat kompetisi, sebagaimana pergelaran kompetisi di benua Eropa.

Prinsipnya, kompetisi harus tetap berjalan, dengan penerapan kontrol kesehatan ketat, agar terhindar dari wabah corona, sehingga para pecinta sepak bola nasional kembali tersenyum. Dan tentunya masyarakat Indonesia kembali mendapat hiburan melalui pertandingan sepak bola yang disiarkan secara langsung di Televisi.  

Tentu harapan kita semua semoga pandemi segera berlalu, dan kondisi bangsa mulai normal, agar sektor kehidupan kembali bergeliat. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun