Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasus Bocah Curi Kotak Amal di Aceh, Sebaiknya Jangan Dihukum seperti Hewan

30 Mei 2021   15:39 Diperbarui: 30 Mei 2021   15:44 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, tindakan bocah tersebut memang tidak dapat dibenarkan, namun soal tindakan pria di dalam video tersebut, sangat tidak bermoral.

Mengapa demikian, karena: pertama secara psikologis bocah tersebut pasti tertekan, lantaran malu, karena diseret seperti binatang, terlebih videonya kadung viral di media sosial, dan telah ditonton jutaan warga net. 

Kedua, Nama baik keluarga pasti tercoreng lantaran berita bahwa mencuri karena kelaparan, padahal sebetulnya, jika tindakan pertama yang dilakukan setelah mendapati bocah tersebut nyolong kotak amal, maka proses penyelesaian atas kasus tersebut dilakukan di dalam rumah, tanpa melibatkan anak-anak, dan dapat mengontrol emosi -- sangat humanis, ketimbang menginterogasi dan menyeret di luar rumah. 

Ketiga, Walaupun sudah ada permintaan maaf; baik dari keluarga korban maupun pelaku yang menyeret si bocah, tapi setidaknya masyarakat menilai bahwa ternyata di Aceh, ada warga yang mencuri karena kelaparan.

Menurut saya, jika proses penyelesaian atas kasus tersebut dengan mengedepankan sisi kemanusiaan, maka beritanya mungkin tidak seheboh seperti yang kita saksikan di media sosial. 

Namun, sekali lagi, tindakan bocah memang salah, dan lebih salah serta tidak beradab adalah perilaku tak manusiawi si bapak yang menyeret bocah tersebut.


Kasus ini, membuat kita kembali intropeksi kesalehan sosial kita selama ini, sudah sejauh mana kita berbagi untuk keluarga dan tetangga kita. 

Sebab, di dalam ajaran Islam berbagi rezeki merupakan suatu anjuran, sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW  "Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman, sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya. Padahal ia mengetahuinya." (HR At-Thabrani).

Justru itu, jangan bicara soal ibadah kepada Allah (Hablumminallah), jika kita terus mengabaikan hubungan antar sesama (Hablumminannas) terlebih kasus kelaparan seperti yang dialami bocah tersebut.

Kasus ini terjadi pasca pengiriman donasi untuk warga Palestina, sehingga menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa yang pertama menjadi perhatian dar aksi sosial yang kita lakukan adalah membantu sesama tetangga dan keluarga terlebih dahulu, sebelum kita bergerak membantu warga di luar kampung dan tentunya di luar negeri seperti yang kita lakukan kepada warga Palestina.

Untuk itu, dari kejadian yang menimpah bocah tersebut, sebaiknya sedekah para jemaah pada setiap pelaksanaan salat jumat, idealnya disisipkan sebagian untuk membantu para fakir miskin dan anak yatim piatu, untuk keperluan mereka sehari-hari. Dan, tentunya jangan sampai memanjakan mereka, sehingga hanya mengharapkan bantuan dan tidak lagi bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun