Setelah melihat dan memotret makam Sultan Mahmud Badaruddin II, beserta istrinya dan guru spiritual Sultan, saya memanfaatkan sedikit waktu untuk ngobrol dengan si penjaga makam, Nurhayati Husen, dia bercerita, sebenarnya yang ditugaskan menjaga makam tersebut adalah ayah mertuanya. Namun, sejak mertuanya meninggal, maka suaminya lah yang bertanggung jawab memegang kunci makam tersebut. Dan, setelah suaminya meninggal, maka dia mengambil tanggung jawab memegang kunci sambil membersihkan areal makam.
Setelah ngobrol, saya berpamitan untuk kembali ke kantor, sementara dia tetap berada di areal makam -- membersihkan dan menyiapkan segala hal terkait kunjungan rombongan dari Palembang untuk berziarah di makam sang Sultan.
Lokasi pekuburan Islam Ternate, memang berada di tengah-tengah kota. Karena terdapat sebuah jalan di tengah areal pekuburan, dan sepanjang sisi kiri dan kanan jalan di manfaatkan warga sekitar untuk menjual daun pandan dan air mineral. Sehingga, warga yang berziarah tak perlu repot mencari daun pandan dan air mineral, karena semuanya sudah tersedia di lokasi pekuburan. Dan biasanya, mereka menjual daun pandan pada pagi hingga sore hari.
Biasanya, menjelang bulan Ramadan, begitu banyak warga berziarah di pekuburan Islam. Seperti pada Kamis (25/3) kemarin, di sisi selatan dan utara areal pekuburan terlihat sejumlah warga berziarah pada makam sanak keluarga mereka. Dan, di areal pekuburan Islam, pada bulan Ramadan tepat malam ke 27, warga membakar obor kecil sepanjang jalan di areal pekuburan, sehingga momen seperti ini sering kami manfaatkan untuk memotret mereka, terlebih anak-anak kecil yang memegang obor maupun lampu tradisional.
Lokasi pekuburan Islam, juga berdekatan dengan benteng milik bangsa Belanda. Benteng yang dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda, yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal VOC Pieter Both. Laurenz Real, Herarld Reyist dan J.C Cum.Â
Dan di benteng inilah menjadi tempat pengasingan Sultan Mahmud Badaruddin II, seperti dikutip dari Sindonews.com Jumat (01/5/2020) awal pangasingan Sultan Mahmud Badaruddin II di Ternate, memang di benteng Oranje. Di Benteng, sang Sultan dikurung dalam sel berukuran sangat kecil. Di dalam sel, Sultan Mahmud Badaruddin II hanya bisa berbaring, dan duduk, namun tidak bisa berdiri.