Sebernarnya, jauh sebelum digelar laga perang bintang, memang saya dan teman-teman pewarta foto di Ternate sering melibut sejumlah pertandingan sepak bola di SGKR Ternate, seperti digelarnya pertandingan merebutkan tropi wali kota Ternate yang melibatkan tim tuan rumah Persiter Ternate, dan Persebaya Surabaya serta PSM Makassar. Begitu pun sejumlah pertandingan lainnya di SGKR Ternate. Namun, atmosfir pertandingan sangat jauh berbeda dengan laga perang bintang anak-anak dari dua Provinsi itu.
Sebab, semua pesepak bola terbaik Maluku dan Maluku pun hadir, walaupun di kubu tim tuan rumah minus nama seperti Ardi Idrus dan Frets Butuan. Namun pada laga yang berkesudahan sama kuat (1-1) itu, semuanya menghadirkan pemain-pemain yang sudah memiliki nama besar, seperti di Persiter Ternate diperkuat Zulham Zamrun, Ahmad Sembiring, Fandi Mohtar, Ilham Udin Armayn, Zulfin Zamrun, Dias Angga, Talohu Abdul Musafri, Ambrizal Umanilo, M. Abdu Lestaluhu, Zulchrizal Abdul Gamal, Rinto Ali, dan Mahdi Albaar, serta nama-nama yang mentas di Liga 2 diantaranya: Burhanuddin Ahya, Sadam Hi. Tenang, Teja Ridwa, Zulkifli Saleh, Gifar Marsaoly dan Rafid Lestaluhu.
Sementara itu, di tim Tulehu All Star menurunkan nama-nama tenar seperti Rizki Pellu, Ramdani Lestaluhu, Manahati Lestaluhu, Hendra Bayauw, Alfin Tualasamoni, Hasyim Kipuw dan sejumlah nama yang mentas di Liga 2. Pertandingan pun berlangsung sangat menarik, lantaran saling jual beli serangan, sehingga dapat dikatakan menuntaskan dahaga para pecinta sepak bola di Maluku Utara, dan tentunya kami sebagai pewarta foto di Ternate.
Karena, Persiter lebih dulu unggul di menit 10 melalui sundulan Burhanudin Ahya, sehingga anak-anak Tulehu pun tak mau keluar dari SGKR dengan kepala tertunduk, justru itu sang pelatih Tulheu All Star pun menginstruksikan tetap menyarang untuk menyamakan kedudukan. Alhasil, pada menit 35 kerjasama antara Hendra Bayau dan Rizki Pellu yang mengelabui anak-anak Ternate dapat dituntaskan Ramdani Letaluhu menjadi gol, sehingga pertandingan pun enak ditonton. Walaupun, di babak pertama skor sama kuat (1-1), namun di babak kedua, tidak lagi gol tercipta. Sehingga, laga perang bintang berkesudahan sama kuat.
Menarik, begitu banyak momen yang terkesan lucu tersaji selama berlangsungnya pertandingan, misalnya suporter dari tim tuan rumah, melakukan aksi lucu dengan ritual di dalam gawang tim Tulehu All Star seusai pertandingan babak pertama, sontak suara penonton gemuruh menyaksikan aksi lucu tersebut, begitu pun di balas dengan aksi lucu dan menghibur dari suporter Tulehu All Star. Aksi lucu itu, tentunya sebagai hiburan, lantaran publik Maluku Utara, khususnya masyarakat Ternate sangat merindukan tim kebanggaannya kembali mentas di kasta tertinggi sepak bola nasional dan berlaga di SGKR Ternate.