Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melihat dari Dekat Makam Belanda di Ternate

28 Februari 2021   20:17 Diperbarui: 28 Februari 2021   20:58 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Benteng Oranje Ternate | dokpri

Di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Memiliki banyak objek peninggalan sejarah milik bangsa Portugis maupun Belanda, ini terlihat dari sejumlah benteng yang tersebar di dalam kota, hingga di bagian selatan dan utara kota Ternate. Keberadaan benteng-benteng tersebut, menandai bahwa dahulu dua bangsa Eropa tersebut, pernah berkuasa di Ternate.

Salah satu objek Sejarah milik Belanda yang paling terkenal di Kota Ternate adalah Benteng Oranje, benteng yang letaknya persis di pusat kota itu, tetap terawat dan terjaga hingga kini, dan selalu dikunjungi oleh warga pada tiap hari, maupun di akhir pekan. Benteng yang telah direvitalisasi pada 2015 lalu oleh Pemerintah kota Ternate itu, terlihat lebih menarik, daripada sebelumnya.

Gerbang pada lokasi Makam Belanda | dokpri
Gerbang pada lokasi Makam Belanda | dokpri

Selain, benteng Oranje di Kelurahan Gamalama yang dikenal sebagai peninggalan sejarah milik bangsa Belanda. Di Kelurahan Santiong, kecamatan Ternate Tengah juga terdapat objek peninggalan sejarah milik Belanda, yaitu pekuburan orang-orang Eropa atau lebih dikenal dengan Makam Belanda.

Salah satu Makam Belanda terlihat berdekatan dengan Makam Tionghoa yang tidak terawat | dokpri
Salah satu Makam Belanda terlihat berdekatan dengan Makam Tionghoa yang tidak terawat | dokpri

Namun, khusus di Kelurahan Santiong, banyak warga di Ternate lebih mengenal makam milik warga China, lantaran areal pekuburan milik Thionghoa lebih luas yaitu sekitar 7 hektare, sementara lokasi pekuburan Belanda, tidak terlalu luas karena hanya terdapat puluhan makam.

Makam Belanda | dokpri
Makam Belanda | dokpri

Pada makam Thionghoa, terdapat jalan utama penghubung kelurahan Santiong dan Kelurahan Salahuddin, begitu pun juga di pekuburan Belanda. Hanya saja, jalan di areal makam Belanda sangat kecil dan hanya bisa dilewati oleh satu kendaraan roda empat.

Kata sejumlah warga yang ditemui di lokasi pekuburan, bahwa jalan di pekuburan Belanda sebenarnya bisa dilalui dua kendaraan roda empat jika berlawanan arah, namun pembangunan taman di tepi jalan memakan sedikit areal jalan, sehingga jalan yang dulunya terlihat luas, kini menjadi sempit.

Beberapa Makam Belanda yang berjejer rapih di tepi jalan | dokpri
Beberapa Makam Belanda yang berjejer rapih di tepi jalan | dokpri

Di areal pekuburan Belanda, jika dilihat dari kejauhan memang terdapat banyak makam, namun bukan hanya makam milik orang-orang Eropa, tapi sudah bercampur dengan makam penduduk lokal beragama Nasrani, seperti makam milik warga pendatang dari Sangir, Ambon maupun warga Thionghoa. Sehingga, jika kita berjalan meneliti satu persatu makam tersebut, hanya terdapat puluhan makam Belanda, selebihnya itu terlihat di pusara-pusara bertuliskan nama warga lokal.

Salah satu Makam Belanda yang berdekatan dengan pemukiman warga | dokpri
Salah satu Makam Belanda yang berdekatan dengan pemukiman warga | dokpri

Begitu pun juga makam milik warga Tionghoa lebih terawat, sementara makam Belanda mulai rusak, kata Udin Sabu (72) warga Kalumpang Ternate, yang rumahnya berdekatan dengan makam Belanda bahwa sebelum terjadi konflik horinzontal pada 1999 silam.

Salah satu makam Belanda yang terlihat cukup besar dari Makam lainnya | dokpri
Salah satu makam Belanda yang terlihat cukup besar dari Makam lainnya | dokpri
Makam Belanda maupun makam milik Tionghoa tetap terjaga dengan baik, karena sering dikunjungi, namun pasca konflik satu persatu makam milik bangsa penjajah itu tidak lagi terawat, sehingga ditumbuhi ilalang, dan bahkan ada makam yang sudah ditutupi tanah. "Dulu sih masih terawat dengan baik, namun setelah terjadi konflik horizontal, banyak makam yang rusak" ujar pria pensiunan Kejaksaan Negeri Ternate, Minggu (28/2/2021).

Makam Belanda sudah ditumbuhi rumput liar | dokpri
Makam Belanda sudah ditumbuhi rumput liar | dokpri

Walaupun sudah mendapat perhatian dari pemerintah kota Ternate, namun yang terlihat terawat dengan baik hanya makam milik warga Tionghoa, sehingga menurutnya, pemerintah harus membangun pagar keliling dan jadikan objek wisata sejarah, sehingga tetap terjaga dengan baik.

Makam Belanda mulai rusak | dokpri
Makam Belanda mulai rusak | dokpri
Melihat makam belanda di Ternate, serasa tidak lengkap jika kita tidak berkunjung dan melihat dari dari dekat serta mengetahui sejarah benteng milik bangsa Belanda di Ternate, seperti benteng Oranje yang berada di Kelurahan Gamalama Kecamatan Ternate Tengah.

Sejarah benteng Oranje seperti ditulis pada situs ksmtour.com bahwa pada masa kolonial, benteng Oranje merupakan benteng pertama Belanda di Nusantara, yang dibangun pada 1607 oleh Gubernur Jenderal Belanda Matelief De Jonge.

Benteng Oranje Ternate | dokpri
Benteng Oranje Ternate | dokpri

Benteng Oranje, dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda, yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal VOC Pieter Both. Laurenz Real, Herarld Reyist dan J.C Cum. Benteng berdekatan dengan Pasar Rakyat Ternate itu, kondisi fisik bangunan yang masih berdiri kokoh sampai saat ini, bahkan sudah direvitalisasi oleh Pemerintah kota Ternate, sehingga terlihat makin menarik.

Lokasi Benteng Oranje Ternate | dokpri
Lokasi Benteng Oranje Ternate | dokpri

Benteng Oranje pada tahun 1822, juga menjadi tempat pengasingan Sultan Badaruddin II dari Palembang. Sehingga, pada 1852 Sultan Badaruddin II meninggal dan dimakamkan di Kelurahan Santiong yang berada tidak jauh dari Benteng, lokasi kuburan Sultan Badaruddin II, kini menjadi pekuburan Islam di Ternate.

Selain itu, benteng Oranje, karena letaknya sangat strategis, sehingga pada zaman dahulu terkenal dengan kemampuannya untuk menghadang musuh dari laut maupun darat.

Lokasi Benteng Oranje Ternate | dokpri
Lokasi Benteng Oranje Ternate | dokpri

Benteng Oranje saat ini menjadi objek wisata sejarah di Kota Ternate, benteng yang dibangun menggunakan kombinasi batu karang, batu kali dan pecahan kaca itu, tampak menarik dan megah.

Karena selalu dikunjungi oleh warga, sehingga pada sore maupun malam hari terlihat ramai, karena fasilitas yang dibangun pemerintah kota Ternate sangat memanjakan bagi pengunjung untuk melepas penat dan menikmati indahnya suasana kota Ternate pada malam hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun