Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasib Anies Baswedan Pada Pilgub DKI Jakarta 2022, Ditentukan Melalui Pembangunan Jakarta International Stadium

21 November 2020   21:36 Diperbarui: 21 November 2020   22:56 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto Kompas. Com

Belakangan ini elektabilitas Anies Baswedan melorot, ini berdasarkan penilaian atas kinerjanya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, terhitung mulai 16 Oktober 2017 lalu. Terbaru, menurut hasil survei Y-Publica menempatkan Prabowo Subianto pada urutan pertama dan berada pada urutan kedua Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Tentu beberapa kebijakan yang dinilai mempengaruhi popularitas Anies Baswedan seperti: program rumah DP 0 Rupiah; reklamasi Ancol; revitalisasi trotoar untuk PKL, moda trasnportasi; izin formula E di monas dan yang terakhir dalam sorotan yaitu penanganan pandemi corona di ibu kota. 

Sehingga, upaya dalam mendongkrak popularitasnya untuk kembali bersaing pada kontestasi pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang. Setidaknya, Anies Baswedan harus kembali menunjukan kinerja maksimal dan menghadirkan senyum bagi warga ibu kota, agar tidak bernasib seperti presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

Sebab, figur-figur yang dipersiapkan untuk menantang Anies pada kontestasi pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang, tentu memiliki elektabilitas jauh lebih baik dari Anies. Dan, problem yang dihadapi Anies selama memimpin DKI Jakarta, sudah digambarkan dengan jelas, yang nantinya dikelolah menjadi issu politik pada kampanye Pilgub DKI Jakarta oleh para pesaing dalam meraih simpati publik. 

Pada 2017 lalu, jika dilihat dari simpati publik DKI Jakarta, sebenarnya Anies tidak terlalu diuntungkan memenangkan pertarungan, hanya saja kala itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersandra dengan kasus penodaan agama, sehingga langkah Ahok kian berat, terlebih Pilkada DKI Jakarta memunculkan tiga pasangan calon, yang memaksa harus bertarung hingga putaran kedua. 

Walaupun demikian, Ahok masih meraup suara yang signifikan dan diyakini merupakan dari pemilih rasional, mereka menjatuhkan pilihan politik pada Ahok lantaran menilainya sukses memimpin DKI Jakarta. 

Menilik hasil pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama saat itu, pasangan yang meraih suara tertinggi adalah Ahok-Djarot 42,99 persen, Anies-Sandi dengan 39,95 persen dan AHY-Sylviana Murni mengantongi 17,07 persen. Walaupun pada putaran kedua Anies-Sandi ditetapkan sebagai pemenang dengan 57,95 persen suara, dan Ahok-Djarot dengan 42,05 persen. 

Namun, hasil ini tidak menjadi indikator pada kontestasi pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang, terlebih kinerja Anies sejauh ini mendapat sorotan tajam dari publik dan Sandiaga Uno sebagai figur sentral menangguk suara pemilih milenial, dipastikan tidak lagi bersama Anies pada tahun 2022. 

Tentu, figur potensial yang bakal bersaing merebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta yang belakangan ramai diperbincangkan seperti Tri Rismaharini, diyakini akan menghadirkan mimpi buruk bagi Anies Baswedan, karena wali kota Surabaya dua periode tersebut berkinerja cukup baik. 

Sehingga, pada 2017 lalu masyarakat yang menjatuhkan pilih politik pada pasangan Ahok-Djarot, diprediksikan akan kembali bersama Tri Rismaharini. Tri Rismaharini yang juga kader PDI Perjuangan itu diperhitungkan, terlebih berbicara terkait kalkulasi menatap kontestasi Pilpres 2024 mendatang, upaya merebut DKI Jakarta dari tangan petahana merupakan suatu keharusan. 

Terlebih pada 11 November lalu ketua umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarno Putri menilai "DKI Jakarta amburadul", statemen ini mengisyaratkan terkait kinerja Anies Baswedan. Penilaian miring Megawati walaupun nilai subjektif dari berbagai kalangan yang berada di kubu petahana, memang wajar lantaran Megawati adalah tokoh politik, terlebih partainya kalah pada 2017 lalu. 

Namun, terlepas dari kacamata politik, penilaian tersebut diyakini merupakan akumulasi kekecewaan yang tersaji di depan publik dan sering menjadi wacana liar di media sosial. 

Dan, jika dilihat dari hasil survei di atas, dapat dipastikan kontestasi pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang kemungkinan partai Gerindra pun dipastikan bakal mengusung kaders terbaiknya, langkah ini diambil tentu dengan pertimbangan Gerindra menjaga asa menatap Pilpres 2024, pasalnya popularitas Prabowo sejauh ini masih diperhitungkan, lantaran selalu berada pada urutan teratas dari berbagai survei yang dilakukan lembaga survei. 

Nah, apabila Gerindra hengkang dan mengusung kadersnya, maka dipastikan mempengaruhi langkah Anies Baswedan pada 2022 mendatang. Walaupun, kehadiran Habib Rizieq yang menjadi sosok penting di belakang Anies dengan basis massa yang solit. Dan membantu Anies Baswedan memenangkan pertarungan pada 2017 lalu. 

Namun, dipastikan langkah imam besar FPI itu tidak lagi berjalan mulus seperti yang dibayangkan, ini merujuk pada polemik seputar FPI dan Habib Rizieq belakangan ini, terlebih program revolusi akhlak yang dicanangkannya mendapat cibiran dan bahkan dinilai sebagai wacana tanpa roh, dan apabila kiprah Habib Rizieq selalu mendapat sorotan miring, maka dipastikan dapat mempengaruhi langkah Anies Baswedan pada kontestasi pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang. 

Sehingga, upaya dalam mengembalikan citra positif dan meraih simpati publik Jakarta setidaknya, Anies Baswedan menghitung dengan cermat dan menunjukkan kinerja yang baik di penghujung masa kepemimpinannya. 

Dan, salah satu langkah ke arah itu yakni menghadirkan mimpi indah bagi pecinta klub kebanggaan DKI Jakarta, Persija. Yaitu menuntaskan stadion yang menjadi homebase Ismed Sofyan dkk. 

Kita tentu masih ingat salah satu janji politik Anies Baswedan bersama wakilnya Sandiaga Uno kala itu, yakni membangun stadion buat tim kebanggaan warga ibu kota Persija Jakarta sekelas stadion Old Trafford yaitu markas klub sepak bola Manchester United. 

Mereka berupaya menghadirkan stadion baru buat Persija lantaran pada setiap pertandingan Liga 1, izin pemakaian stadion Gelora Bung Karno sering terbentur dengan agenda Timnas Indonesia. 

Dan, langkah ini dinilai positif bagi pecinta Persija Jakarta, terlebih Persija merupakan salah satu klub dengan kelompok pendukung atau supporter terbanyak di Indonesia yang dikenal dengan sebutan The Jakmania, fanatisme mereka terhadap Persija begitu besar seperti yang dilakukan Viking bersama Persib Bandung, Aremania dengan klub kebanggaannya Arema serta Bonek dengan Persebaya. 

Sehingga, langkah Anies Baswedan dalam merealisasikan janji politiknya dinilai menguntungkannya dalam menatap kontestasi pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang. Sebab, nantinya dinilai sebagai satu-satunya Gubernur Jakarta yang memiliki perhatian lebih terhadap klub kebanggaan warga ibu kota tersebut. 

Persija Jakarta, dalam mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia pada tiap tahun, memang sering terkendala pada stadion yang dijadikan homebase. Sehingga, pada setiap pertandingan Liga 1, seperti stadion Madya Jakarta, stadion Patriot Cadrabhaga Bekasi menjadi alternatif melangsungkan pertandingan, dan belakangan Tim berjulukan Macan Kemayoran itu memilih stadion Sultan Agung Bantul, sebagai homebase-nya. 

Memang, setiap klub kontestan Liga 1 Indonesia diwajibkan harus memiliki stadion sebagai homebase. Nah, karena sering kesulitan menggelar pertandingan di Jakarta lantaran terkendala stadion. Rupanya menjadi perhatian Anies Baswedan dan Sandiago Uno ketika itu, Sehingga upaya mengatasi persoalan tersebut yaitu dengan membangun stadion baru buat Persija. 

Dan upaya ini direspon positif bagi kalangan pecinta klub kebanggaan ibu kota tersebut, terlebih The Jak Mania sebagai suporter Persija. Seperti dikutip dari Bolalob.com, Jumat (15/3/2019) Anies Baswedan merealisasikan janjinya bersama Sandiaga Uno dengan meresmikan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), stadion yang berlokasi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu direncanakan pembangunannya rampung pada 2021 mendatang. 

Di hadapan awak media Anies mengatakan, dengan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai langkah menghadirkan mimpi indah bagi jutaan warga ibu kota. Dan, tentunya bukan hanya warga Jakarta saja yang menyambut baik atas pembangunan stadion baru untuk Persija!. 

Tapi, ini menjadi kabar kabar gembira bagi pendukung klub ibu kota yang tersebar dari seluruh provinsi di Indonesia. "Hari ini pluit pertama dibunyikan, babak baru dimulai, mari kita bertepuk tangan dan apresiasi kepada semua yang terlibat dalam proses ini dan kawal terus bersama pembangunan stadion ini, Insya Allah 2021 tuntas semua," ujar Anies dalam sambutan acara kick off pembangunan Jakarta International Stadium, Sunter, Jakarta Utara, kamis (14/3/2019) seperti dilansir Bolalob.com 

Pembangunan stadion baru untuk klub kebanggaan warga Jakarta ini, bagi saya berdampak positif terhadap popularitas Anies Baswedan dalam menyongsong kontestasi pilkada DKI Jakarta pada 2022 mendatang, namun di satu sisi menghadirkan dampak negatif terhadap kiprahnya pada hajatan politik tersebut, pasalnya jika pembangunan yang direncanakan rampung pada 2021, tidak dapat dituntaskan tepat pada waktunya, hingga molor dan memasuki tahun 2022. 

Secara otomatis menjadi issu politik bagi lawan politiknya. Justru itu, dalam upaya meminimalisir issu liar yang bakal dialamatkan padanya di hajatan politik 2022, setidaknya pembangunan stadion baru buat Persija Jakarta harus diupayakan tuntas pada tahun 2021. 

Agar kembali meraih simpati warga DKI Jakarta untuk kembali menentukan pilihan politik kepadanya. Jika tidak, maka berbagai issu miring terkait kepemimpinannya, seperti disebutkan di atas ditambah pembangunan stadion baru Persija, bakal menjadi kerikil tajam dalam menghambat langkahnya untuk kembali memimpin DKI Jakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun