Ketika, usai mendengar hasil kelulusan pada Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Ternate, kami bertiga kembali pulang ke rumah, sepanjang perjalanan, Nurrizqiyah bertanya kepada saya, "Papa, Nona tak mau ke Sekolah lain, SMP Islam aja ya! Biar dekat dengan rumah." Saya bersama istri lalu merespon, dengan mengatakan, jika itu pilihan Nona, maka Papa dan Mama pun setuju. Kemudian, dia melanjutkan "Papa, kalau di SMP, perempuan juga bisa menjadi ketua OSISI?." Lalu saya menjelaskan, sambil menyebut Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara adalah Perempuan, begitu pun, Ketua DPRD Kota Ternate juga Perempuan. Kemudian dia bilang, di SMP nanti Nona harus menjadi Ketua OSIS.
Kamis (11/07/2019), resmi ditetapkan sebagai siswa baru pada SMP Islam 1 Kota Ternate, lalu mengikuti kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) selama 3 hari. Kegiatan ini, Nurrizqiyah mulai menunjukan bakatnya, seperti yang pernah saya gempleng selama di rumah, melatih berbicara, menghormati sesama teman, guru, dan menghargai yang lebih senior. Selama mengikuti kegiatan PLS, sering tampil bertanya, memberi saran, dan menjelaskan materi yang disampaiknan pemateri. Hingga pada hari ketiga penutupan, kegiatan PLS, Nurrizqiyah ditetapkan sebagai siswa terbaik dari tiga ratus lebih siswa. Hal ini menghadirkan kebahagiaan kepada kami sebagai orang tuanya. Lantaran, selain diajarkan guru di Sekolah dan pada lembaga bimbingan belajar English Training Center (ETC), pendidikan keluarga di rumah juga membentuk karakternya.
Setelah proses belajar berlangsung, tiga bulan kemudian pihak Sekolah mengumunkan bakal dilaksanakan kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMP Islam 1 Kota Ternate, masa bhakti 2019-2020. Nurrizqiyah lalu beritahu kepada saya, di Sekolah pendaftaran Calon ketua Osis sudah dimulai, dan dia telah mendaftar sebagai Calon Wakil, sementara Calon ketuanya adalah salah satu teman pria dari kelas VIII. Karena ini merupakan kompetisi yang nantinya berpengaruh terhadap psikologinya, maka saya memotivasinya, saya bilang, anggap saja ini merupakan pengalaman pertama, pilihan sebagai calon wakil Osis, merupakan pilihan yang tepat, sebab nantinya di kelas VIII barulah berkompetisi kembali dengan mencalonkan diri sebagai Ketua OSIS.
Walapun, pada akhirnya kalah, namun dia tetap dipercayakan sebagai pengurus OSIS SMP Islam 1 Kota Ternate. Sebelumnya, dia juga terlibat pada organisasi seperti Pramuka, kegiatan Kesenian Marching Band dan Pelatihan Teater bersama para siswa SMU. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut, sering berbarengan dengan jadwal belajar di ETC, sehingga saya memutuskan, agar dia konsentrasi kepada kegiatan Osis dan di belajar di ETC, dan memilih berhenti terlibat pada kegiatan lainya.
Pada November 2019 lalu, Nurrizqiyah juga dipilih oleh guru di SMP Islam 1 Kota Ternate untuk mewakili Sekolahnya, mengikuti kegiatan Training organisasi Pelajar Islam Indoensia (PII) dan berselang empat bulan kemudian, Pemerintah resmi meliburkan aktivitas belajar di Sekolah karena Pandemi Covid-19, sehingga sambil menjalani belajar di rumah, dan setiap hari saya membimbingnya menulis. Selain itu, kegiatan penting lainnya, ialah pada tiap sore hari dia menjadi guru ngaji dan mengajar anak-anak tetangga mengaji di rumah kami, sambil dia menjalani aktivitas menghafal ayat-ayat Al-Quran.
Selasa (30/6/2020) lalu, dia resmi menjadi siswa kelas VIII SMP Islam 1 Kota Ternate, dan semoga virus Corona cepat berlalu, agar para siswa kembali belajar di Sekolah seperti biasanya. Aamiin.
Tulisan ini sebagai apresiasi kepada putriku, karena hari ini Sabtu (11/7) genap setahun dia menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saya tidak menyebutkan prestasi akademiknya dari SD hingga SMP, karena dikhawatirkan menimbulkan penilaian subjek, seakan-akan berlebihan dalam mengapresi putri kami.