Kebetulan saat itu Sabtu, 24 November 2018 kondisi sepi penumpang, sehingga saya dan beberapa warga dari kecamatan Bacan Timur Selatan harus satu kendaraan jenis Toyota Avanza - dan kami diminta biaya transportasi Rp 50 ribu per orang.
Pagi itu, sekira pukul enam -- mobil sudah tiba di Desa Bibinoi Bacan Timur Tengah, lalu si Sopir melanjutkan perjalanan menuju Desa Wayaua Bacan Timur Selatan.Â
***
Berada di rumah mertua hingga pukul 15.00, lalu kami menyepakati untuk menuju ke Desa Wayaua Kecamatan Bacan Timur Selatan. Sebab, di pelabuhan Wayaua-lah Loangboat dari Desa Liaro ditambatkan -- warga yang berkunjung ke Desa Lairo pada 2018 lalu, masih memilih menggunakan Loangboad maupun kapal kayu.
Jalan darat saat itu sudah digusur oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, hanya saja belum diaspal -- sehingga kami memilih menggunakan transportasi laut, karena selain menghindari kecelakaan, bepergian ke Desa Liaro menggunakan Loangboat maupun kapal kayu, kita bisa menyaksikan keindahan panorama pantai desa Wayaua, Silang, hingga pantai Liaro.
Saat berada di pantai Wayaua, saya bersama, istri dan mertua masih menunggu sekira lima belas menit, kata Nahkoda Loangboat bernama Munawir, bahwa mereka masih menunggu sejumlah penumpang berbelanja. Dan' tak lama kemudian, sekira pukul 17.00 kami bertolak menuju Desa Liaro.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan indah, laut teduh -- selain tebing tinggi di dekat pantai Silang, juga pesona pohon mangrove berjejer rapih di tepi pantai yang memanjakan mata, dan para nelayan mulai bergerak menuju pantai, menambah keindahan pemandangan.
Pada sisi Barat, terlihat matahari mulai kembali ke peraduan, memunculkan cahaya hijau, biru dan merah jingga dengan kondisi laut teduh, membuat kami seakan terhipnotis dengan pemadangan yang menakjubkan tersebut.
***