Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita | Berkunjung ke Desa Liaro Bacan Timur Selatan

25 Juni 2020   01:01 Diperbarui: 22 Maret 2024   08:35 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu mendayung perahu, saat pulang dari kebun (Dok. Pribadi)

Malam itu, langit tampak gelap tidak ada cahaya bintang,  Di Palka Kapal terlihat banyak tumpukan barang bawaan penumpang, juga geladak kapal disesaki sejumlah barang.

Desa Wayaua maupun Pulau Bacan dilihat dari atas Loangboat (Dok. Pribadi)
Desa Wayaua maupun Pulau Bacan dilihat dari atas Loangboat (Dok. Pribadi)

Setelah kapal berada di depan pulau Tidore,  para awak kapal mulai menyisir satu persatu seat di deck untuk memeriksa tiket para penumpang. Saya memilih tempat paling belakang dekat buritan sambil menekuni Koran dan mengudap cemilan, tak lama kemudian beberapa petugas menghampiri lalu meminta tiket, dan saya sodorkan uang kepada petugas sambil menjelaskan perihal saya tidak memiliki tiket, mereka pun merespon dengan senyum lalu mengangguk.

Ternyata di dekat tempat saya, ada dua anak muda usia mereka sekira 23-an bernasib sama seperti saya, kata mereka ada keperluan penting di Desa Kupal Kecamatan Bacan Selatan, sehinga memilih ikut berlayar dan menyerahkan uang cash kepada petugas sesuai harga tiket.

***
Deru kapal memecah keheningan malam, para penumpang tertidur dengan lelap, begitu pun juga dengan petugas kapal, mereka kembali ke tempat mereka untuk menikmati kopi maupun teh panas, saya bersama dua remaja tadi memilih menghabiskan sisa malam dengan main gaple, sambil menikmati cemilan.

Salah satu pemandangan tersaji sepanjang perjalanan menuju ke desa Liaro (Dok. Pribadi)
Salah satu pemandangan tersaji sepanjang perjalanan menuju ke desa Liaro (Dok. Pribadi)

Pukul tiga dini hari, laut yang tenang, ibarat bentangan tikar raksasa yang terkadang bergerak ditingkah angin yang sepoi mendayu, rasa kantuk mulai menyerang, dan kami pun memilih istirahat. 

Jelang pukul lima pagi, kapal terus bergerak menuju pelabuhan Babang Halmahera Selatan, terdengar pengumuman dari pengeras suara bahwa tidak lama lagi kapal akan berlabuh, para Awak Kapal terlihat siaga di geladak utama menunggu perintah dari nahkoda kapal untuk berlabuh di pelabuhan.

Para penumpang mulai sibuk menjaga barang bawaannya sambil bersiap-siap. Tak lama kemudian kapal berlabuh di dermaga Babang. Saya dan kedua remaja tadi lalu berpisah, mereka memilih kendaraan menuju ke arah Selatan, sementara saya menuju ke Timur tepatnya di Desa Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah.

Perjalanan dari pelabuhan Babang menuju Desa Bibinoi kecamatan Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan, membutuhkan waktu sekira 40 menit menggunakan mobil. Sebelum Pemerintah membangun jalan lintas kecamatan, dari Bacan Timur menuju Bacan Timur Tengah dan Bacan Timur Selatan, warga di kecamatan tersebut (Timur Tengah dan Timur Selatan), biasanya memilih menggunakan Speed boat, Kapal kayu, maupun Longboad.

Jika banyak warga yang berkunjung ke dua kecamatan itu -- para sopir angkut memilih mengangkut penumpang sesuai Desa yang dituju, akan tetapi jika kondisi sepi penumpang, maka sopir terpaksa harus mengangkut penumpang tujuan ke Kecamatan Bacan Timur Tengah maupun ke Bacan Timur Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun