Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerita HIV/AIDS di Ruang Koleksi Referensi Perpustakaan IAIN Ternate

28 Desember 2019   22:41 Diperbarui: 28 Desember 2019   23:02 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Senin, (2/12/2019) pagi, tepat pukul 08.00 WIT papan informasi Sign Board Plat Label yang dikait pada pintu utama Gedung Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate tertulis Closed dibalik menjadi Open, sekaligus  menandai pelayanan untuk mahasiswa dan dosen dimulai. 

Petugas pada meja sirkulasi terlihat siaga melayani Mahasiswa begitu pun juga Security di pintu utama maupun pegawai di lantai dua, semuanya kompak  memulai aktivitas pelayanan kepada Mahasiswa.

Di ruang Koleksi Referensi dan Deposit seperti biasa, saya pun mulai merapikan meja dan memilih sejumlah buku dan skripsi untuk diinput pada aplikasi Senayan Library Management System (SLIMS) sambil menunggu para mahasiswa yang hendak masuk membaca buku, skripsi, jurnal, Tesis dan hasil penelitian  dosen. 

Pagi itu, ruangan koleksi referensi terlihat sepi, sebab Mahasiswa yang masuk di perpustakaan memilih ke lantai dua. Biasanya mereka yang langsung menuju pada ruang koleksi referensi yakni mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas, di ruangan yang ditugasi kepada saya untuk bekerja semuanya berisi literatur penting untuk mahasiswa dan dosen. 

Sambil menyetel lagu di komputer terdengar suara  dibalik pintu "Assalamu'alaikum" sebelum merespon saya mencoba mendongak dari deretan buku di samping kanan saya, oh rupanya seorang mahasiswi, sontak ucapan "Waalaikumsalam" pun keluar dari mulut saya, Silahkan masuk, ada yang bisa dibantu? Begitulah cara saya menyapa para mahasiswa saat mereka masuk di ruang koleksi referensi.

Rupanya gadis cantik itu merupakan mahasiswi  pada Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam (FSEI), karena kartu Mahasiswanya sudah discan oleh petugas sirkulasi, maka biodata lengkap pun saya tidak mengetahui dan memang tidak penting juga bagi saya sebab sudah tercatat di Sirkulasi. 

Namun, untuk memastikan namanya agar terlihat "akrab", maka saya pun memberanikan diri menanyakan, "Maaf ngana pe nama sapa"? Sambil melangkah mendekati meja saya, ia memberitahu, namanya Cici seraya meletakkan koran di meja saya. 

"Pak boleh bantu Cici?  Sambil ia menunjukkan  berita pada halaman depan Koran Malut Post edisi Senin, (2/12/2019) tentang angka penderita HIV/AIDS di Maluku Utara di tahun 2019, "boleh"! "Bantu bagaimana"? Cici ingin lihat jurnal, skripsi dan hasil penelitian tentang PSK dan penyakit HIV/AIDS. "Oh iya boleh"! Sembari saya mempersilahkan ia duduk, agar saya menyiapkan sejumlah referensi yang hendak ia baca.

Di ruang Deposit menyediakan  ribuan skripsi, laporan penelitian dan tesis, ada beberapa penelitian mahasiswa tentang Pekerja Seks (PS) di Ternate maupun di Halmahera Utara, saya menyisir di sejumlah rak maupun lemari dan menemukan beberapa hasil penelitian mahasiswa dan menyerahkan padanya. 

Rupanya Cici tertarik dan ingin mengikuti jejak para seniornya untuk meneliti kembali aktivitas wanita penjajah seks tersebut karena ingin mencari tahu soal motif dibalik nekatnya mereka terjun di dunia "gelap" serta dampak sosial, dan kesehatan yang mereka dapatkan. 

Awalnya ia tidak menaruh harapan untuk meneliti tentang wanita penjajah kenikmatan duniawi tersebut, sebab keterbatasan referensi, "Judul saya sih bukan soal PSK, namun jika banyak referensi yang saya dapatkan, kemungkinan saya ingin merubah judul, dan fokus meneliti soal PSK, Ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun