Mohon tunggu...
HILMAN HANIF
HILMAN HANIF Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saya adalah mahasiswa semester 3 di prodi Bimbingan dan Konseling (BK) FIP UPI, berasal dari Cirebon, dengan IPK 3,74. Saya aktif dalam berbagai kegiatan, seperti menjadi moderator di kelas, anggota DPM BK FIP UPI, dan pernah menjabat sebagai Ketua Ekstrakurikuler Robotik saat SMA serta koordinator divisi logistik di Musyawarah Mahasiswa. Saya dikenal sebagai pendengar yang baik, sering menjadi tempat curhat teman-teman, dan membantu mereka menyelesaikan masalah. Dalam keseharian, saya menerapkan pola hidup sehat dengan bangun pagi, memasak makanan bergizi, serta rutin berolahraga seperti tinju, angkat beban, dan berenang. Saya juga gemar membaca buku, menonton film action, memasak, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi Teknologi dalam Pendidikan Inklusif: Membuka Peluang Tanpa Batas

20 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:57 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk lebih mudah mengakses materi pembelajaran. Siswa dengan gangguan penglihatan, misalnya, dapat memanfaatkan screen reader atau buku teks dalam format Braille digital (Nuh, 2023).

  1. Personalisasi Pembelajaran

Setiap siswa memiliki cara belajar yang unik. Dengan bantuan teknologi, guru dapat merancang materi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, seperti video interaktif untuk siswa visual atau aplikasi audio bagi siswa auditori (Nuh, 2023).

  1. Meningkatkan Kemandirian Siswa

Alat bantu seperti aplikasi penjadwalan atau pengingat tugas dapat membantu siswa berkebutuhan khusus menjadi lebih mandiri dalam belajar. Mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan, tetapi juga keterampilan hidup yang mendukung mereka di masa depan (Nuh, 2023).

Tantangan dan Solusi: Mengintegrasikan Teknologi di Pendidikan Inklusif

Meski manfaatnya besar, integrasi teknologi dalam pendidikan inklusif di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Kesenjangan akses internet menjadi masalah utama, terutama di daerah terpencil. Selain itu, tidak semua guru memiliki keterampilan memadai untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran inklusif (Wahyuni et al., 2024).

Solusinya adalah meningkatkan investasi pada infrastruktur teknologi pendidikan serta memberikan pelatihan kepada pendidik. Kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan inklusif berbasis teknologi yang berkelanjutan (Syifa et al., 2024).

 

Membangun Masa Depan yang Lebih Inklusif

Teknologi dalam pendidikan inklusif bukan hanya soal menciptakan kesetaraan akses, tetapi juga memberdayakan siswa untuk mengembangkan potensi mereka. Di masa depan, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan Realitas Virtual (VR) berpotensi mengubah cara kita mendukung siswa dengan kebutuhan khusus.

Namun, agar manfaat ini dirasakan secara luas, perlu ada upaya kolektif dari semua pihak. Pemerintah harus berinvestasi pada infrastruktur teknologi, guru memerlukan pelatihan intensif, dan masyarakat perlu memahami pentingnya pendidikan inklusif berbasis teknologi.

Teknologi untuk Masa Depan Pendidikan yang Lebih Adil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun