Ketika anda membaca tulisan ini, 2,5 juta gigabyte (GB) data baru terunggah ke internet. Ada 44 miliar GB data baru yang tercipta di internet setiap harinya pada 2016. Bila data itu ditampung ke dalam hardiskberukuran 1 terrabyte (TB), dibutuhkan 44 juta hardiskbaru tiap harinya. Pada 2025 nanti diproyeksikan jumlahnya naik menjadi 463 miliar GB per hari. Angka ini belum termasuk data baru yang disimpan secara lokal di perangkat.
Data adalah bagian dari kehidupan saat ini dimana kita menggunakan berbagai perangkat komputasi untuk berkomunikasi, bersosialisasi, belajar, bekerja, berdagang, dan sebagainya. Data adalah 'bahasa' yang digunakan perangkat dalam berkomunikasi antar sesamanya. Menulis 100 huruf di Whatsapp, artinya kita menciptakan 100 byte data baru. Rata-rata ukuran sebuah foto di media sosial berukuran 500 kilobyte (KB). Sebuah video berdurasi 1 menit di Youtube rata-rata 78 megabyte (MB). Ada 350 juta foto baru di Facebook tiap hari. Di Youtube, video baru berdurasi 300 jam diunggah tiap menitnya.
Angka-angka raksasa ini akan naik secara eksponensial seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia menggunakan perangkat komputasi, penetrasi internet, mobilitas, makin terjangkaunya harga perangkat, makin besarnya penggunaan internet of things(IOT), hingga teknologi kamera yang menghasilkan gambar resolusi tinggi.
Apa yang mesti dilakukan untuk menyimpan data super masif seperti ini?
Masalahnya, menyimpan saja tidak cukup. Tempat penyimpanan itu mesti cerdas dan cepat dalam memanggil data kembali dan andal dalam menjalankan sistem operasi. Kemampuan menampung dan dimensi ukuran juga penting karena ini soal volume yang jumlahnya selalu berlipat tiap detik.
Perangkat penyimpanan data yang dikenal saat ini ada 2: hard disk drive(HDD) dan solid state drive(SSD) yang biasa juga disebut flash memory. HDD umumnya tersimpan di komputer desktop, SSD ada di ponsel dan laptop. HDD berukuran besar, SSD berukuran kecil. HDD menyimpan data dalam pelat, SSD menyimpan dalam chip. HDD berputar secara mekanis, SSD tidak. HDD membutuhkan listrik besar, SSD sangat kecil. HDD lebih lambat dan bisa terfragmentasi karena bekerja secara magnetik dan mekanis, SSD bekerja cepat karena menggunakan semikonduktor.
Dengan begitu masa depan penyimpanan sudah jelas ada di SSD.
SanDisk yang tahun ini berusia 30 tahun dan berada di bawah payung raksasa teknologi Western Digital, telah menjadi nama dengan kredibilitas tertinggi sebagai produk penyimanan di data center, komputer pribadi, perangkat elektronik, hingga mobile devicedi dunia.
Bila data adalah bagian dari kehidupan kita sekarang, bagaimana kita memecahkan masalah akan kebutuhan ruang penyimpanan data yang besar dan andal pada perangkat pribadi seperti ponsel?
Umumnya, kita akan dihadapkan 2 opsi: membeli ponsel baru dengan kapasitas memori lebih besar, atau membeli kartu memori baru dengan ukuran lebih tinggi.
Untuk opsi pertama misalnya, pada generasi pertama yang riulis tahun 2007, memori pada iPhone hanya 4 Gb. Sepuluh tahun kemudian, iPhone X sudah berkapasitas 256 GB atau naik 7 kali lipat. Tahun 2000 SanDisk meluncurkan SD card pertama berkapasitas 64 MB. Tahun 2016 lalu SanDisk merilis SD card pertama di dunia yang berkapasitas 1 TB -- lebih besar dari kapasitas penyimpanan rata-rata komputer pribadi sebesar 500 GB.
Apakah ruang penyimpanan tambahan itu cukup? Kemungkinan tidak.
Penggunaan ponsel untuk pengambilan foto dan video semakin tinggi dengan aktivitas manusia di berbagai media sosial: Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, Snapchat, Path, dll. Kebutuhan pengguna untuk menghadirkan foto berkualitas prima otomatis menghasilkan foto beresolusi tinggi dengan ukuran dokumen yang makin besar. Begitu pula dengan video yang kini sudah 4K.
Mustahil kebutuhan ini bisa dipenuhi oleh ruang penyimpanan bawan perangkat, sehingga kita memerlukan ruang tambahan. Bukan sekadar ruang tambahan yang besar dan andal, tapi juga kemudahan dalam menggunakannya.
KITA TIDUR, PONSEL BEKERJA
Tidur adalah kebutuhan manusia untuk 'mengisiulang daya'. Rata-rata pengguna ponsel juga mengisiulang daya ponsel ketika mereka sedang tidur. Pemilik tidur dan mengisiulang daya tubuh, begitu pula ponselnya. Tapi perlukah ponsel tidur? Jelas tidak.
Lalu, ketika ponsel tidak harus tidur ketika diisiulang dayanya, maka pekerjaan apa yang mesti ia lakukan?
Jawaban SanDisk: menyalin dan mencadangkan data!
Masalah ini dipecahkan oleh SanDisk lewat iXpand Base, sebuah perangkat pengisulang daya (charger) sekaligus menyalin-cadangkan (backup) data dari iPhone. Ketika iPhone diisiulang dayanya menggunakan iXpand Base, perangkat ini secara otomatis akan melakukan backupdata dari iPhone kita ke ruang penyimpanan di iXpand Base. Baik data foto, video, dan kontak.
Jadi, 1 alat 2 fungsi yang bekerja secara simultan.
Perangkat berdimensi hanya 10 cm x 10 cm ini juga cerdas. Hanya dengan mengetuk tombol 'Restore', data yang tersimpan di iXpand Base akan dikirim kembali ke iPhone. Kompatibel dengan iPhone 5 dan seterusnya yang tertanam iOS 10+. Didesain kokoh dengan bagian atas berbahan karet agar untuk mencegah iPhone berbeser. Tersedia varian yang tergantung pada besar ruang penyimpanan: mulai dari 32 GB, 64 GB, 128 GB, hingga 256 GB. Semuanya digaransi 2 tahun.
TRANSFER KILAT 150 MBPS
Lalu bagaimana dengan pengguna Android? Gunakan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0!
Ini adalah flash diskdengan dual konektor di masing-masing ujungnya: micro-USB di ujung satu, dan USB di ujung yang lain. Perbedaan mencolok dengan flash disk dual driveyang lain adalah SanDisk Ultra sudah berteknologi USB 3.0. Sementara rata-rata flash disk lain masih 2.0 atau di bawahnya. Kecepatan transfer maksimal flash disk USB 2.0 adalah 60 MBps. Sedangkan USB 3.0 SanDisk Ultra kecepatan transfernya hingga 150 MBps. Dengan kecepatan ini, anda bisa mentransfer data sebesar 1 GB hanya dalam waktu 6 detik. Hasilnya, anda bisa dengan cepat melegakan kembali ruang pada ponsel Android dengan cepat, lalu memindahkannya ke komputer atau laptop bila perlu.
Bila USB perangkat anda masih 2.0 juga tidak perlu khawatir. Karena SanDisk Ultra juga kompatibel dengan USB 2.0 dan perangkat apapun yang didukung oleh fitur USB On-the-Go (OTG).
SanDisk tak cuma perangkat keras, tapi juga dilengkapi dengan perangkat lunak berupa aplikasi SanDisk Memory Zone yang membantu pengguna dengan mudah melihat, mengakses, dan men-backup semua data dari smartphone ke satu lokasi. Tersedia dalam kapasitas 16 GB, 32 GB, 54 GB, dan 128 GB. Garansinya memikat: 5 tahun!
Dengan SanDisk kita bisa membebaskan memori untuk membuat lebih banyak kenangan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H