Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Peluang Kita Memanen Bintang

3 Oktober 2017   16:59 Diperbarui: 3 Oktober 2017   17:55 9139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Printable solar cell (momentumenergy.com.au)

Setiap ditanya oleh para teman-teman pengusaha tentang apa prospek bisnis yang cerah di masa depan, saya selalu menjawab: tenaga surya dan utilitas energi off grid.Saya percaya Kardashev Scale. Semakin maju sebuah peradaban, makin banyak pula energi yang dibutuhkan. Sementara kita tak bisa lagi mengandalkan energi fosil yang ketersediaannya terus menurun dan memiliki banyak isu lingkungan. Sedangkan energi surya adalah yang paling berlimpah dengan kuantitas yang lebih dari cukup untuk kita utilisasi hingga tingkat individu secara gratis. Dari segi skalabilitas, model bisnis dan komersialisasi, energi surya yang paling bisa diandalkan keberlanjutannya dibanding sumber lain di planet ini.

Kita memang bukan Pertamina, Tesla, atau Google yang memiliki keleluasaan mengembangkan inovasi bidang energi dalam skala besar. Namun lahirnya off grid berkat utilisasi energi surya hingga tingkat consumer melahirkan peluang yang tak terbatas bahkan untuk usaha kecil-menengah. Segala utilitas dalam bentuk layanan jasa, hardwaredan softwareyang mampu menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas, berharga terjangkau, dan memiliki skala ekonomi, akan menjadi bisnis besar di masa depan.

Kita tak mesti menjadi produsen PV atau berinovasi baterai. Kita bisa memulai dengan menyediakan jasa instalasi, pemeliharaan, perbaikan, atau penjualan. Bagi yang memiliki kemampuan elektrikal, bisa bereksperimen IoT sederhana menggunakan Arduino. Mereka yang memiliki passion pada komputasi, menciptakan utilisasi dan aplikasi IoE, VPP, dan blockchainadalah ladang bermain mereka.

Kita hidup di sebuah zaman keemasan yang hanya jadi utopia bagi generasi sebelum kita. Berbicara peluang dalam memanen matahari, langit adalah batasnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun