Di blog Hubspot kita bisa terus memperbaharui wawasan tentang digital marketing lewat artikel, video, studi kasus, sampai infografis. Bahkan di Hubspot Academy kita bisa secara gratis belajar dan mengambil beberapa sertifikasi digital marketing secara gratis. Begitu banyak nilai yang didemonstrasikan dan diberikan oleh Hubspot kepada pelaku digital marketing secara cuma-cuma, adalah cara persuasi untuk membangun awareness akan masalah dan pendekatan dalam menyelesaikannya ala Hubspot.Â
Dari situlah tahapan kemudian berlanjut ke convert, close, hingga delight. Sampai saat ini Hubspot masih berada di jajaran top penyedia layanan solusi digital marketing di dunia dengan lebih dari 34.000 customer dan 3.400 agency partner.
Sayangnya, sepengamatan saya sangat sedikit digital agency atau digital marketing agency di Indonesia yang jagoan atau populer soal kemampuannya di bidang content marketing dan inbound marketing. Menuangkan gagasan ke dalam bentuk konten yang menarik, relevan, dan bernilai memang bukan perkara mudah.Â
Namun pastilah setiap agency memiliki sumberdaya content creative dalam line-up mereka sebagai salah satu layanan yang diberikan kepada klien. Tapi bisa dihitung dengan jari para agency yang memiliki blog dan social media channel yang dikembangkan secara baik dan populer.
DIGITAL AGENCY MASA DEPAN
Pada tulisan berjudul Merancang Ulang Dunia Iklan Masa Depan, saya menyampaikan tentang pergeseran information economy ke attention economy. Begitu cepatnya perubahan dalam lansekap teknologi pemasaran dan periklanan serta perubahan tren pada konsumen, membuat definisi akan digital agency terus berubah.Â
Perhatian makin harus direbut melalui penyampaian secara kontekstual melalui saluran yang terdistribusi makin luas. Saat ini saja, bila kegiatan digital marketing mesti disalurkan melalui semua channel mix, jumlahnya bisa puluhan (mungkin ratusan). Padahal setiap channel memiliki karakter, konteks, dan konten berbeda.Â
Sebagai contoh, kelak bila augemented reality (AR) sudah populer, digital agency mesti menemukan cara penyampaian pesan yang sesuai konteks, mengukurnya secara relevan, dan menemukan cara mengoptimasinya. Begitu juga kelak bila IoT sudah menjadi umum di rumah tanga.
Di masa depan, periklanan tak lagi menjadi manifestasi utama dari kegiatan kreatif. Melainkan penguasaan data dan teknologi. Ketika insight dari konsumen bisa didapatkan secara real-time dan lebih akurat, maka iklan bukan lagi sebuah produk akhir. Iklan hanya salah satu bagian dari kegiatan kreatif yang akan dioptimasi terus-menerus berdasarkan insight yang bertumpu pada keandalan data dan teknologi yang digunakan.
Dengan demikian digital agency masa depan bukan hanya mereka yang menguasai data dan teknologi, tapi juga mampu bekerja bersisian dengan klien di sisi hulu. Sehingga, digital agency dan klien mesti sama-sama lebih terbuka soal proses kreatif mereka.
Digital agency masa depan juga mesti memiliki kapabilitas dalam user experience, customer experience, front end, dan customer journey. Brand akan lebih membutuhkan konsumen dibandingkan konsumen membutuhkan brand. Buyer power akan terus meningkat seiring dengan berlanjutnya kompleksitas teknologi. Hal ini menyebabkan digital agency mesti dapat mengantarkan benefit yang nyata secara real-time kepada konsumen.