Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sebuah Dunia Tanpa Dompet

4 Juni 2015   10:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   11:12 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini setidaknya ada 5 jenis basis teknologi mobile payment: SMS, barcode, near field communication (NFC), digital wallet dan direct carrier billing.

Rekening ponsel adalah salah satu bentuk mobile payment berbasis SMS. Begitu juga dengan transaksi mobile banking dengan metode SMS. Sedangkan Barcode payment atau QR-pay sudah banyak diterapkan di supermarket, restoran/kafe sampai toko online. Caranya tinggal memindai (scan) barcode pada sebuah produk lewat ponsel yang telah memiliki digital wallet, selesai. Starbucks, Walmart, Dunkin Donuts adalah beberapa dari sekian banyak merchant (penjual/toko) yang mengaplikasikan barcode payment.

Sementara mobile payment berbasis NFC jenisnya jauh lebih banyak. Pemilik kartu kredit Visa atau Mastercard tinggal memasukkan data kartu kredit mereka ke aplikasi mobile wallet. Visa punya PayWave, sementara Mastercard dengan PayPass. Kita tinggal mendekatkan ponsel ke perangkat electronic data capture (EDC) berbasis NFC yang menerima PayWave atau Paypass. Tak perlu disentuh (contactless), dan pembayaran selesai. NFC seperti ini tersebar dimana-mana: supermarket, restoran, moda transportasi, tempat parkir, hotel, dll. Bahkan tidak sedikit layanan pesan antar yang memiliki mobile NFC dan menggunakan ponsel sebagai pengganti EDC dengan SquareUp. Dua produsen ponsel raksasa dunia, Apple dan Samsung, juga ikut meramaikan dengan merilis Apple Pay dan Samsung Pay yang bisa dikoneksikan dengan jam tangan pintar (smart watch). Tinggal dekatkan jam tangan ke NFC, selesai. Belakangan, Google tak mau kalah dengan ikut meluncurkan Android Pay yang dilengkapi dengan keamanan biometrik sidik jari.

Mobile payment digital wallet bekerja sebagai penyimpan data kartu kredit atau kartu debit kita dan perantara pembayaran. Digital wallet ini menjamin keamanan data kartu kita, bahkan ada yang punya jaminan uang kembali untuk transaksi yang tidak memuaskan. Seperti yang saya ceritakan di tulisan ‘Cashless Society pada Low Trust Society’, Paypal mengembalikan uang saya karena barang yang dipesan tidak sampai. Penyedia digital wallet sangat banyak: Google Wallet, Yahoo Wallet, Paypal, Apple Pay, dll. Indonesia sendiri sudah punya digital wallet seperti iPaymu, DokuWallet sampai T-Cash.

Direct carrier billing adalah pembayaran elektronik yang ditagihkan ke tagihan ponsel bulanan oleh operator yang kita gunakan. Bisa juga didebit dari kredit ponsel (pulsa) yang kita miliki. Jenis ini banyak digunakan untuk membeli aplikasi atau premium item permainan di ponsel. Sehingga tak masalah bila kita tak punya digital wallet atau kartu kredit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun