Tapi makin lama saya sadar bahwa Balikpapan memang hutan. Ia berasal dari hutan ketika dibangun Belanda tahun 1890, dan hutan itu dijaga sampai sekarang. Balikpapan punya Perda yang mewajibkan 52% adalah kawasan hijau dan 48% untuk pembangunan. Hutan di Balikpapan tersebar dimana-mana: dari tengah sampai pinggir. Dan di kota ini lah terletak kebun raya yang luasnya 300 hektare -- salah satu yang terbesar di Indonesia. Padahal, luas balikpapan hanya 503 km persegi dengan kepadatan 1.360 orang per km persegi -- terpadat di Kaltim. [caption id="attachment_1684" align="aligncenter" width="600" caption="Hutan di tengah kota Balikpapan (PalingIndonesia)"]
Saat ini negara-negara di dunia sampai harus membayar negara lain agar jadi 'paru-paru' mereka lewat program REDD+. Mereka sadar dulu terlalu bernafsu menyingkirkan pohon ketika membangun rimba beton. Di Balikpapan, kami tak perlu membayar apapun atau siapapun untuk kelangsungan hidup paru-paru kami. Hutan itu bisa dijangkau hanya 10-30 menit, bahkan di sebelah rumah.
Kami di sini juga 'mengamanatkan' pelestarian hutan mangrove kepada siswa SMA yang sekolah di SMAN 8 Balikpapan. Sekolah mereka berdampingan dengan hutan mangrove dan dijadikan sekolah pertama di Indonesia yang berwawasan mangrove. Di hutan itu hidup banyak hewan yang dilindungi seperti Bekantan, Burung Blue-Collared Kingfisher, Burung Common Iora sampai Burung Little Heron. Hutan mangrove kami seluas 3.000 hektare. Para siswa SMAN 8 sejak muda telah ditempa menjadi 'pendekar lingkungan hidup'.
Ketika semua orang dari dalam dan luar negeri yang datang ke Balikpapan berdecak kagum dengan kota kami yang menjaga flora fauna dengan kasih sayang dan berdampingan dengan peradaban manusia, tak ada pilihan bagi saya kecuali bangga jadi 'Orang Hutan'. [caption id="attachment_1687" align="aligncenter" width="600" caption="Siswa SMAN 8 Balikpapan menanam mangrove di belakang sekolah (Flickr)"]
Â
RAMAH INVESTASI, TRANSPARAN DAN BERDAYA SAING TINGGI
Kalau Presiden Jokowi akan menerapkan perizinan investasi satu pintu di Indonesia, Balikpapan sudah mulai sejak 2009 lewat Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMP2T). Jadi bila anda ingin berinvestasi di Balikpapan dan mengurus yang terkait dengan itu, tidak harus ke banyak pintu, cukup ke BPMP2T saja yang one stop service. Balikpapan saat ini menempati urutan pertama kemudahan mengurus izin mendirikan bangunan se-Indonesia dan urutan ke-7 dalam kemudahan menerbitkan usaha. Bahkan Ombudsman RI mengganjar Balikpapan dengan predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik tahun 2014.
Soal daya saing, Balikpapan menempati urutan ke-3 kota dengan daya saing tertinggi di Pulau Kalimantan. Balikpapan unggul dalam aspek produktivitas, kemudahan investasi, sumber daya manusia, potensi masyarakat, transportasi dan komunikasi, serta layanan perbankan dan koperasi.
Kami turut membangun Kawasan Industri Karingau (KIK) untuk para investor 'kakap'. KIK adalah kawasan industri terintegrasi, mulai dari pelabuhan internasional, power plant, fabrikasi, pergudangan, peti kemas, transportasi dan jalan tol. Mereka yang akan menempati KIK adalah industri manufaktur, logam, kimia, semen, gas, dengan infrastruktur modern di atas lahan seluas 2.189 hektare. [caption id="attachment_1689" align="aligncenter" width="600" caption="Kawasan Industri Kariangau Balikpapan yang masih terus dalam pengembangan. (Skycrapercity)"]
Â
Balikpapan juga kota terbaik di Kaltim dalam Keterbukaan Informasi Publik. Sementara, Indeks Pembangunan Manusia di Balikpapan masih tertinggi di Kaltim dengan skor 79,38. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Balikpapan juga paling rendah di Kaltim dengan prosentase 3,3%. Perekonomian Balikpapan juga masih yang terbaik di Kaltim karena bisa melakukan banyak pengembangan dan penyediaan fasilitas publik secara mandiri dengan APBD yang kecil.
KOTA KAMI PALING NYAMAN HUNI SE-INDONESIA
Tinggal di Balikpapan berarti tinggal di kota paling nyaman huni se-Indonesia. Bukan kami yang bilang begitu, tapi  Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP). Balikpapan memiliki indeks kenyamanan tertinggi di Indonesia menyingkirkan seluruh kota di Nusantara, dari kota kecil sampai metropolitan. Dari skala 0-80, Balikpapan memiliki indeks kenyamanan 71,12, mengalahkan Solo, Malang, Yogyakarta, bahkan Bandung.