[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Verifikasi Biru/Kompasiana"][/caption]
Tadi pagi (14/4/2015) saya mendapatkan pesan di kotak surat Kompasiana dari Admin. Intinya saya mendapatkan verifikasi biru sebagai apresiasi kontribusi saya di Kompasiana. Alhamdulillah, akhirnya biru juga. Terima kasih Kompasiana.
Verifikasi biru ini diliputi berbagai 'mitos', asumsi atau sangkaan dari Kompasianer, termasuk saya. Bagi saya pribadi, verifikasi biru ini penting karena menulis Kompasiana adalah salah satu cara saya membangun reputasi. Karena penting, maka saya ikut dalam kelompok yang mencoba memecahkan misteri verifikasi biru. Sama seperti saya yang saat ini masih berjuang memecahkan misteri verifikasi biru di Twitter.
Banyak yang bilang mereka yang dapat verifikasi biru adalah Kompasianer yang sudah memiliki verifikasi hijau minimal setahun, aktif menulis setiap hari dan tulisannya bagus. Sampai di sini saya sudah menyerah. Tak mungkin saya bisa menulis setiap hari di Kompasiana karena saya punya tanggungjawab lain yang jadi prioritas. Paling banyak saya bisa menulis seminggu 3 kali. Di sisi lain, Kompasiana tidak pernah membuka indikator yang dipakai agar seorang Kompasianer bisa tercentang biru. Mereka membiarkannya tetap jadi misteri.
Sebagai orang yang juga mengelola perusahaan media di Kalimantan, saya tidak percaya organisasi seperti Kompasiana tidak punya key performace indicator (KPI), dalam hal ini soal verifikasi biru. Pasti punya. Kompasiana sebagai anak kandung Kompas adalah entitas bisnis yang biasa bekerja ilmiah, bukan sekena hati. Masalahnya mereka tak membuka itu, maka jadi lah mitos.
Hari ini saya mendapatkan verifikasi biru dan ini sangat berarti untuk membantu memecahkan mitos-mitos itu lewat statistik. Berikut statistik yang bisa saya berikan berdasarkan diri saya.
* Saya tergabung di Kompasiana sejak 3 Juli 2014. Belum terverifikasi. Saya cuma iseng-iseng mencoba saja. Pada 4-5 Juli 2014 saya mempublikasikan 6 tulisan bidang politik dalam bentuk opini. Karena ini cuma iseng, maka tak perlu dihitung.
* Saya memutuskan aktif di Kompasiana sejak 4 Maret 2015 dan mendaftarkan diri sebagai verifikasi hijau. Di hari yang sama saya mendapatkan verifikasi hijau.
* Saya memutuskan untuk menulis sesuai dengan kompetensi dan profesi saya, yaitu bidang media massa, komunikasi dan social media.
* Saya memutuskan menulis sesuatu yang bisa dijadikan referensi bagi orang lain, menawarkan alternatif jawaban atas sebuah peristiwa, analisa yang mendalam, dan disertai dengan referesi/data ilmiah.
* Saya memutuskan tidak menulis soal kegundahan pribadi terhadap sebuah peristiwa atau topik. Saya berupaya tidak jadi kelompok 'penderita'. Tapi berupaya memberikan referensi dan analisa atas peristiwa yang tengah berkembang di masyarakat dan punya dampak luas -- dalam lingkup kompetensi dan profesi saya.