Tulisan yang panjang dan dalam lebih tepat publish di malam hari ketika pembaca sudah santai, bahkan bersiap tidur. Mereka akan punya daya tahan dan daya serap lebih tinggi berhadapan dengan tipe tulisan seperti ini karena sudah lepas dari kesibukan. Jumlah pembaca di waktu malam memang lebih sedikit, namun kualitas penyerapan lebih baik.
Tapi kalau tulisan anda panjang dan dalam tapi yang anda prioritaskan adalah view/keterbacaan dan mengesampingkan bounce rate serta kualitas penyerapan, maka silakan anda berkompetisi di peak hour.
Saya menerapkan strategi lain untuk tulisan ini: tulisan saya panjang dan dalam, tapi saya memilih topik yang saya anggap kuat. Dengan begitu saya bisa berkompetisi di peak hour untuk mendapatkan view meski bounce rate-nya tinggi. Dari view saya berpotensi dapat TA, dari kekuatan tulisan saya berpontesi dapat HL. Bila menjadi TA atau HL, tulisan saya bisa bertahan lebih lama di tempat strategis sampai pembaca potensial datang malam hari -- saat mereka bisa menyerap lebih baik.
Tapi kalau tidak jadi TA atau HL juga tidak apa-apa. Namanya juga usaha. Kalau tidak dicoba kan tidak akan tahu.
[caption id="attachment_404246" align="aligncenter" width="536" caption="Comments by day/Kissmetric"]
[caption id="attachment_404247" align="aligncenter" width="518" caption="Comments by hour/Kissmetric"]
[caption id="attachment_404240" align="aligncenter" width="459" caption="Social share by hour/Trackmaven"]
3. ENGAGEMENT/INTERAKSI
Tulisan anda dibaca, itu satu hal. Tapi mendapatkan engagment/interaksi itu hal lain lagi. Engagement di Kompasiana terjadi dalam bentuk vote, komentar dan social share. Sayangnya, peak hour untuk view berbeda lagi peak hour untuk engagement, justru berbanding terbalik.
Dari data KissMetrics, enagegment dalam bentuk komentar di blog justru tinggi di hari Sabtu. Jam paling banyak saat audien berkomentar adalah jam 9.00. Data TrackMaven menunjukkan social share tinggi mulai jam 20.00-23.00 malam.
Sayangnya, komentar di Kompasiana tidak bisa menjadi engagement yang viral karena ekosistemnya yang tertutup. Pembaca tidak bisa menggunakan ID Facebook atau Twitter untuk berkomentar (seperti Disqus), padahal dari situ lah kita bisa mendapatkan viral.
[caption id="attachment_404248" align="aligncenter" width="414" caption="Blog lifespan/Skynet"]