Di masjid terbesar di negeri para wali Alloh dimana 4 mu'min yang akan melawan 6 pengikut iblis akan dipertemukan oleh Alloh Swt. terdapat seorang fakir yang selalu bersedekah.Fakir tersebut berbeda dengan fakir yang biasa ditemui.Fakir tersebut adalah keturunan raja-raja di negeri para wali Alloh.Sehingga ia menggunakan pakaian yang bagus dan terlihat mewah.Bahkan tanah untuk masjid terbesar di negeri tersebut adalah pemberian kakeknya.Gunung-gunung maupun bukit disana adalah miliknya.Namun warga negeri tersebut dibiarkan berkebun dan menggunakannya.Setiap ladang adalah miliknya yang dipercayakan kepada warga untuk menggarapnya tanpa mengambil satu benih gandum dari keringat warga.
Namun di Timur negeri para wali Alloh ada seorang penguasa yang sangat berbeda dari fakir tersebut.Ia adalah seorang penguasa dengan istana yang megah,taman yang indah,dan kehidupan yang mewah.Setiap waktu dua bulan purnama berakhir ia selalu menyirami tamannya yang indah,karena amat luas ia menggunakan air yang digunakan para warga negeri para wali Alloh untuk menyiraminya.Sehingga warga negeri para wali Alloh tidak dapat membersihkan rumah mereka maupun berthoharoh (mensucikan diri) untuk beribadah.
Suatu saat sang penguasa berjalan melintasi masjid bersama beberapa orang kepercayaannya dan melihat si fakir yang membagikan emas dan perhiasan peninggalan leluhurnya.Ia terheran-heran seorang fakir yang tidak bekerja dan hanya berdiam di masjid bisa memiliki harta yang banyak sehingga menutupi pekarangan masjid terbesar di negeri ini.Lalu sang penguasa menghampiri fakir tersebut dan bertanya,"Wahai fulan,darimana kau dapatkan harta sebanyak ini?".Sang fakir tersenyum dan menjawab,"Wahai penguasa negeri yang mahsyur,tentu saja kudapat semua ini dari Alloh Swt,Satu-satunya Tuhan yang kita sembah".Sang penguasa tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata dan terasa ngilu dibagian perutnya.Sang penguasa berkata,"Apakah Alloh Swt. mengirimnya dengan menjatuhkannya dari langit?".
Sang fakir tersenyum lebih lebar dari sebelumnya dan berkata,"Tentu saja,apakah engkau tidak melihatnya?Sesungguh setiap kebaikkan yang engkau perbuat akan disaksikan-Nya,para Malaikat-Nya,para Rasul dan Nabi-Nya.Setiap wali Alloh yang mengetahui akan mendoakanku,tidakkah kau lihat istanaku yang jauh lebih megah dari istanamu diantara awan-awan dilangit.Sang penguasa tertawa lebih keras lagi dengan lama,karena mengira sang fakir telah kehilangan akal sehatnya.Begitu juga para orang-orang kepercayaannya.Sang fakir pun ikut tertawa,mereka saling memegang pundak masing-masing dan tertawa terbahak-bahak.Tanpa disadari sang penguasa merasa bahagia dan belum pernah sebahagia itu.
Lalu sang penguasa berkata,"Sungguh fulan dirimu sangat menghiburku,bahkan tamanku yang megah dan terindah di negeri ini tidak dapat membuat bahagia seperti ini".Apakah engkau mau berkunjung ke tamanku.Aku akan meminta pelayan-pelayanku memasak masakan terenak di negeri ini dan melayani segala keperluanmu.Sang fakir mengeluarkan roti dari balik jubahnya dan memaksa sang penguasa untuk memakannya.Sang penguasa yang telah jatuh hati karena kenyamanan setelah mendengar jawaban-jawaban dari fakir mempercayai sang fakir dan memakan roti tersebut.Dengan lahap sang penguasa memakannya dan akhirnya merasa kenyang.
Setelah merasa kenyang akhirnya sang penguasa dan fakir pun berbincang sampai disuatu perbincangan sang penguasa bertanya kepada sang fakir,"wahai fulan sungguh aku sangat ingin tahu siapakah keluarga sehingga engkau memiliki harta yang amatlah banyak tanpa bekerja".Lalu sang fakir menjawab,"Aku adalah anak dari fulan bin fulan bin fulan dan seterusnya".Sang penguasa tercengang dengan mata melotot tersirat kagum dan berkata,"Engkau adalah anak dari raja-raja sebelum ayahku dan kakekmu yang memberi tahta kepada ayahku karena anaknya yaitu ayahmu memilih jalan menjadi seorang pertapa sufi.Begitu pula dirimu,maafkan aku jika ada salah dihadapmu,apa yang bisa kulakukan agar dapat membalas kebaikkanmu dan para leluhurmu."
Sang fakir pun menjawab,"Apakah roti yang kubawa tadi dapat membuat perutmu kenyang?".Sang penguasa berkata,"Terima kasih,sungguh roti itu telah membuatku kenyang".Apakah aku harus mengganti roti yang telah kau berikan?".Sang fakir berkata,"Jika roti yang kubawa dan diriku untuk menjadi teman berbincang bisa membuatmu bahagia atas kehendak Alloh,Apakah tamanmu yang indah dan megah masih kau perlukan?Sungguh jika tamanmu diberikan kepada warga negeri ini mereka akan berbahagia karena tidak terganggu untuk mensucikan diri untuk beribadah kepada Tuhan-Nya.Sang penguasapun berlinang air mata dan menangis menyadarinya keburukkannya.
Lalu sang penguasa berkata,"Apa yang telah kulakukan,sungguh nikmat dunia telah merenggut bijak dari diriku".Aku pasti akan mengkabulkan permintaanmu wahai fulan asalkan engkau bersedia menjadi sahabatku dan membimbingku agar aku tidak tergoda nikmat dunia lagi.Lalu sang fakir memjawab,"50.000 tahun sebelum ruh kita diturunkan ke dunia ini aku telah menjadi sahabatmu,tidakkah kau ingat?apakah dunia telah membuatmu lupa tentang kehidupan sebelumnya?mari ambil wudhu dan ikuti aku berdzikir kepada-Nya.Niscaya Alloh Swt akan mengembalikan apa yang telah kau lupakan.Sambil terharu sang penguasa mengambil wudhu dan mengikuti sang fakir.
Setelah kejadian ini sang penguasa pun menjadikan sang fakir sebagai penasihat kerajaan.Kehadiran sang fakir merubah sang penguasa menjadi hamba Alloh Swt. yang sangat dermawan dan taat beribadah kepada Alloh,sehingga tidak pernah berbuat dzalim lagi kepada warga negeri tersebut.
-Seorang alim muda tanpa rida dan Iblis yang bersorban di negeri para wali Alloh.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sorban (serban) adalah ikat kepala yang lebar (yang dipakai orang Arab, haji dan sebagainya). Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir,(Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), 133.