perekonomian Indonesia sangatlah kompleks dan bergantung pada berbagai faktor.Permasalahan utama perekonomian Indonesia adalah:
Permasalahan1. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan:
Meskipun kemiskinan telah menurun, masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ketimpangan pendapatan, dimana sebagian kecil penduduk menguasai sebagian besar kekayaan, juga menjadi masalah.
2. Tingkat pengangguran:
Tingkat pengangguran, khususnya di kalangan pemuda, masih menjadi tantangan. Pertumbuhan ekonomi  tidak selalu sejalan dengan penciptaan lapangan kerja yang memadai.
3. Inflasi :
 Tingkat inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat terutama kelompok berpendapatan rendah. Stabilitas harga bahan baku dan barang kebutuhan pokok menjadi perhatian utama.
4. Infrastruktur:
Meskipun terdapat perbaikan, infrastruktur masih tertinggal di banyak bidang. Terbatasnya akses terhadap jalan, listrik, air, dan teknologi komunikasi  dapat menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
5. Korupsi:
Berbagai bentuk korupsi di  pemerintahan dan sektor swasta menghambat efisiensi perekonomian dan investasi. Upaya pemberantasan korupsi masih menghadapi banyak tantangan.
6. Utang Luar Negeri:
Ketergantungan pada utang luar negeri bisa menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik. Beban utang yang tinggi dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.
7. Sektor Pertanian:
Sektor pertanian masih menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak penduduk, namun seringkali menghadapi tantangan seperti rendahnya produktivitas, terbatasnya akses pasar, dan perubahan iklim.
8. Pendidikan dan Keterampilan:
Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan  dapat mempengaruhi produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar dunia.
9. Investasi dan Bisnis:
Hambatan birokrasi, peraturan yang tidak konsisten, dan lingkungan bisnis yang kurang mendukung dapat mengurangi minat penanaman modal asing dan dalam negeri.
10. Defisit Fiskal:
Pengelolaan fiskal yang tidak efisien dan defisit fiskal yang besar dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian jangka panjang.
11. Ketergantungan pada ekspor bahan mentah:
Perekonomian Indonesia masih sangat bergantung pada ekspor bahan mentah seperti minyak sawit, batu bara, dan minyak bumi. Ketergantungan ini menjadikan perekonomian rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global.
12. Ketimpangan pembangunan wilayah:
Ketimpangan pembangunan antara  perkotaan dan perdesaan, antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, menyebabkan terjadinya ketimpangan perekonomian daerah. Hal ini menyebabkan migrasi massal ke kota-kota besar dan meningkatkan tekanan pada infrastruktur perkotaan.
13. Sistem perpajakan:
Basis pajak yang sempit dan  kepatuhan pajak yang rendah membatasi pendapatan pemerintah. Sistem perpajakan yang tidak efisien juga dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
14. Ketahanan Energi:
Ketersediaan energi yang tidak dapat diandalkan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang diimpor dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Ada kebutuhan mendesak untuk mendiversifikasi sumber energi dan berinvestasi pada energi terbarukan.
15. Inovasi dan Teknologi:
Kurangnya investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) dan pengenalan teknologi baru dapat menghambat inovasi Indonesia dan daya saing global.
16. Ekosistem Startup:
Meskipun  ekosistem startup sudah membaik, namun masih terdapat banyak kendala, seperti akses permodalan, peraturan yang ketat, dan dukungan infrastruktur yang belum memadai.
17. Kesehatan Masyarakat:
Kesehatan yang buruk dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan  dapat menurunkan produktivitas  kerja.
Pandemi COVID-19 juga mengungkap kelemahan sistem layanan kesehatan di Indonesia.
18. Perubahan Iklim:
Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Perubahan iklim dapat mempengaruhi  pertanian, pariwisata, dan pemukiman manusia.
19. Migrasi Tenaga Kerja:
Banyak pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri menghadapi kondisi kerja yang buruk dan pengiriman uang mereka tidak selalu dikelola dengan baik untuk pembangunan ekonomi jangka panjang.
20. Pasar Keuangan:
Pasar keuangan yang belum matang dan ketidakstabilan pasar dapat menghambat investasi. Mendukung pertumbuhan ekonomi memerlukan sistem perbankan dan pasar modal yang kuat.
21. Urbanisasi:
Urbanisasi yang cepat tanpa perencanaan yang tepat dapat menyebabkan permasalahan perkotaan seperti kemacetan lalu lintas, kekurangan perumahan, dan meningkatnya permukiman kumuh.
22. Produktivitas Tenaga Kerja:
Rendahnya produktivitas tenaga kerja  dibandingkan negara tetangga  ASEAN dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan keterampilan dan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas.
Untuk mengatasi masalah ini memerlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan komunitas internasional.
Membangun perekonomian Indonesia yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan memerlukan upaya kolektif dan berkelanjutan.