Matahari sudah meninggi menyorot tajam ke bumi. Menciptakan bayangan panjang di lantai kelas. Azan zuhur berkumandang. Memanggil siswa-siswi untuk melaksanakan sholat. Di dalam kelas, aku dan teman-temanku Lala, Veli, Mila, Dea, dan Faras masih asyik bermain kartu Uno.
"Eh, udah dzuhur nih," Kata Lala sambil melirik jam dinding yang berdetak pelan.
Bel sholat pun berbunyi. Memecah suasana permainan yang sedang berlangsung.
"Iya nih kita pergi wudhu yuk" Ajak Veli terlihat bersemangat.
"Yuk!" seru kami semua. Namun alih-alih bergegas kami malah terjebak dalam permainan yang tak kunjung selesai. Dea tampak sangat fokus matanya menyala ingin menang.
"Udah yuk nanti telat sholat berjamaah" Ajakku sedikit khawatir.
Namun Faras justru mengusulkan "Ah kita sholat setelah sholat berjamaah selesai saja."
Sementara itu sholat berjamaah sudah dimulai. Kakiku mulai menuruni anak tangga satu per satu menuju kamar mandi. Kamar mandi tampak sepi. Menandakan bahwa teman-teman yang lain sudah melaksanakan sholat. Kami mulai berwudhu. Air mengalir dingin di tangan. Tiba-tiba Lala mengangkat tangan.
"Aku mau buang hajat dulu!" ucapnya.
Melihat kesempatan itu Faras dengan iseng menunggu Lala dan tiba tiba berteriak, "BAAAA!"
"AAAAAA!" teriak Lala tubuhnya terloncat kaget. Kami semua tidak bisa menahan tawa melihat tingkah konyol mereka.
"HEIII! teriak Ibu Maya dari luar kenapa kalian masih di sini? sholatnya sudah dimulai dari tadi! ngapain saja kalian dari tadi!" Tegasnya dengan penuh wibawa.
Suasana mendadak tegang. Kami saling bertatap dengan wajah kebingungan dan sedikit takut.
"Udah lah terlambat Kalian ribut lagi setelah sholat kalian harus membersihkan mushola tegas Ibu Maya dan laporkan pada ibuk jika sudah selesai" Ucapnya dengan nada marah.
Dengan cepat kami merapikan diri dan melangkah keluar dari kamar mandi. Sholat berjamaah telah dimulai. Kami terburu-buru bergabung dengan teman-teman yang lain.
Setelah sholat kami membersihkan mushola. Sambil menyapu dan merapikan alas sholat. Kami saling berbagi cerita dan tertawa. Tetapi di dalam hati kami tahu pelajaran hari itu cukup berharga.
Setelah membersihkan mushola. Kami melapor kepada Ibu Maya bahwa kami telah menyelesaikan tugas. Beliau mengingatkan kami untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dan mengingatkan pentingnya waktu dan tanggung jawab.
Sejak hari itu kami bertekad untuk tidak melalaikan sholat lagi. Dan menyadari bahwa kebersamaan dan ibadah itu sangat penting. Kami belajar untuk lebih menghargai waktu dan tanggung jawab sebagai siswa. Serta berjanji untuk selalu mengutamakan ibadah di atas permainan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H