And Suddenly It's December, and You're Not 17 Anymore
Pernah enggak sih kamu merasa waktu jalan begitu cepat? Rasanya baru kemarin kita pakai seragam putih abu-abu, nongkrong di kantin sekolah sambil curi-curi pandang ke orang yang kita suka. Sekarang, tiba-tiba sudah Desember lagi. Tahun hampir habis, dan kamu sudah bukan 17 tahun lagi.
Dulu, Desember selalu terasa spesial. Ada ulang tahun, liburan akhir tahun, mungkin juga drama kecil soal rencana Natal atau malam tahun baru. Tapi tetap saja, Desember terasa hangat. Ada harapan, ada waktu untuk memimpikan banyak hal. Sekarang? Desember datang membawa kesadaran kalau waktu terus berjalan, tanpa jeda, tanpa aba-aba.
Kamu pernah kepikiran enggak, kapan terakhir kali kamu benar-benar berhenti dan menikmati hidup? Kadang aku lihat foto-foto lama di galeri ponsel, orang-orang yang dulu selalu ada sekarang cuma nama di daftar kontak. Atau coba pikir, kapan terakhir kali kamu ketawa lepas sampai perutmu sakit?
Ingat enggak, waktu kita sering bilang, "Ah, nanti aja mikirnya, masih muda ini!" Sekarang, "nanti" itu sudah jadi "sekarang". Dan jujur aja, kadang "sekarang" itu bikin kita panik. Ada pekerjaan yang harus dikejar, tanggung jawab yang enggak bisa ditunda, dan pertanyaan besar soal ke mana hidup ini sebenarnya akan membawa kita.
Aku sering kangen sama versi diriku yang dulu. Versi yang bebas, enggak banyak mikir, yang bisa bilang, "Aku mau ini," tanpa takut salah. Sekarang? Rasanya semua keputusan harus dipikirin matang-matang, padahal enggak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi.
Tapi ya, mungkin ini bagian dari hidup. Kita belajar kalau waktu itu sebenarnya enggak pernah hilang. Kita cuma lagi diajarin cara menghargainya. Karena semakin dewasa, semakin sadar kalau waktu itu hal paling berharga yang kita punya.
Jadi, Desember ini, gimana kalau kita berhenti sebentar? Enggak apa-apa kok kalau kamu lagi merasa bingung, kehilangan arah, atau bahkan merasa belum capai apa-apa. Itu normal. Semua orang juga sedang mencoba memahami hidup dengan caranya masing-masing.
Coba deh tanya ke diri sendiri: apa sih yang sebenarnya bikin kamu bahagia? Apa hal kecil yang bikin kamu bersyukur hari ini? Kadang jawabannya enggak serumit yang kita pikirkan. Mungkin cuma secangkir kopi di pagi hari, hujan sore yang bikin hati adem, atau ngobrol santai sama teman lama.
Aku tahu dunia ini suka bikin kita ngerasa harus terus bergerak, harus terus produktif, harus "jadi sesuatu." Tapi apa salahnya kalau Desember ini kita pelan-pelan aja? Kadang hal-hal kecil yang kita nikmati justru bikin hidup terasa lebih penuh.
Kalau kamu lagi ngerasa sendirian dalam perjalanan ini, ingat ya, kamu enggak sendirian. Semua orang, dalam cara mereka masing-masing, lagi mencoba menemukan jalan mereka. Kita semua punya Desembernya sendiri-sendiri.
Jadi, apa yang mau kamu lakukan di Desember ini? Apa yang kamu kangenin dari diri kamu yang dulu? Atau mungkin, apa harapanmu buat diri kamu di masa depan? Aku pengin tahu. Tulis aja di kolom komentar, biar kita bisa saling berbagi cerita.
Pada akhirnya, Desember ini bukan cuma soal mengakhiri tahun. Ini juga soal merayakan semua perjalanan yang udah kita lewati. Jadi, selamat datang, Desember. Mari kita nikmati dengan cara kita sendiri, pelan-pelan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H