Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor Degree of Public Education University of Ibn Khaldun Bogor

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Young Age With Old Soul

23 November 2024   16:30 Diperbarui: 23 November 2024   19:04 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Young Age With Old Soul

Di dunia yang semakin cepat bergerak ini, kita sering menemukan anak muda yang berbeda dari kebanyakan. Mereka yang dikenal sebagai "old soul" di usia muda membawa keunikan tersendiri. Mereka memancarkan kebijaksanaan yang biasanya hanya ditemukan pada mereka yang telah melalui banyak proses kehidupan. Bagaimana sebenarnya ciri khas mereka? Apa yang membuat mereka begitu istimewa? Yuk, kita bahas dalam empat poin berikut.

Kedewasaan yang Melampaui Usia

"Old soul" seringkali terlihat lebih dewasa dibandingkan teman-teman seusianya. Mereka memiliki cara berpikir yang dalam, matang, dan terkadang terkesan melangkah beberapa langkah di depan orang lain. Saat banyak anak muda sibuk mengejar tren, mereka lebih memilih diskusi serius tentang hidup, buku klasik, atau bahkan filsafat.

Tapi, ini bukan berarti mereka membosankan, lho. Kedewasaan mereka justru menjadi magnet. Banyak yang merasa nyaman berbagi cerita, bahkan meminta nasihat dari mereka. Bukan karena mereka tahu segalanya, tetapi karena mereka mendengarkan dengan tulus. Mereka menghargai setiap cerita, bahkan yang sederhana sekalipun.

Hati yang Peka, Empati yang Dalam

"Old soul" punya kepekaan yang luar biasa terhadap perasaan orang lain. Mereka seolah memiliki radar yang menangkap apa yang tidak terucap. Kalau kamu sedang sedih, meski hanya tersirat lewat tatapan, mereka akan langsung tahu. Mereka tidak hanya bertanya, "Kamu kenapa?" tapi juga benar-benar peduli dan berusaha memahami.

Empati ini membuat mereka menjadi tempat nyaman untuk banyak orang. Kehangatan mereka bukan basa-basi. Mereka hadir dengan sepenuh hati, membuat siapa pun merasa dihargai dan diterima. Kadang, kepekaan mereka ini membuat mereka lebih sering merenung atau tampak "jauh" di tengah keramaian. Tapi, itulah cara mereka memproses dunia yang sering terasa terlalu bising untuk jiwa mereka.

Sederhana, Tapi Penuh Makna

Meskipun hidup di era digital yang penuh glamor, "old soul" lebih tertarik pada hal-hal sederhana. Mereka menikmati kopi di pagi hari sambil membaca buku, atau sekadar duduk di taman sambil merenungi kehidupan. Mereka tidak terlalu peduli dengan status sosial, tren, atau pengakuan dari media sosial.

Hal-hal kecil yang sering terlewat oleh kebanyakan orang, bagi mereka adalah harta karun. Sebuah percakapan yang dalam, keindahan senja, atau bahkan suara hujan di jendela adalah momen yang mereka syukuri. Sikap ini sering menginspirasi orang lain untuk juga memperlambat langkah dan menghargai hidup.

Kesendirian Bukan Kesepian

Salah satu hal yang paling mencolok dari seorang "old soul" adalah kenyamanan mereka dalam kesendirian. Mereka bukan tipe yang selalu butuh keramaian untuk merasa "hidup". Bahkan, mereka sering merasa paling damai saat sendirian, merenung, atau hanya duduk tenang.

Namun, jangan salah sangka. Ini bukan berarti mereka antisosial. Mereka hanya selektif dalam memilih dengan siapa mereka ingin berbagi energi. Mereka percaya bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas. Lingkaran pertemanan mereka mungkin kecil, tapi di dalamnya penuh dengan hubungan yang tulus dan bermakna.

"Young age with old soul" adalah kombinasi yang langka tapi indah. Mereka mengajarkan kita bahwa kedewasaan tidak selalu bergantung pada usia, dan kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil.

Di dunia yang sering terasa terburu-buru, kehadiran mereka adalah pengingat bahwa kita tidak perlu selalu ikut arus. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah berhenti sejenak, menikmati momen, dan mendengarkan suara hati.

Kalau kamu merasa seperti "old soul" ini, jangan pernah merasa berbeda adalah hal buruk. Dunia butuh lebih banyak jiwa-jiwa tua yang bijak dalam tubuh muda. Siapa tahu, mungkin kamu adalah cahayanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun