Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor Degree of Public Education University of Ibn Khaldun Bogor

Saya baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Ibn Khaldun Bogor jurusan Pendidikan Masyarakat. Saya tertarik pada bidang pelayanan, project manajemen, writing dan marketing. Pengalaman kerja terakhir saya sebagai Customer Support Intern di PT. Cloud Hosting Indonesia selama 1 tahun, dan sebagai Marketing Research Intern di GPS United Insurance selama 5 bulan. Ketertarikan saya terhadap bidang penulisan juga telah mengantarkan saya untuk bisa menjadi seorang copywriter di Kompasiana yang menerbitkan artikel, puisi, cerpen, maupun fakta-fakta menarik seperti tips dan trik selama masa perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dejavu: Mimpi yang Sering Kali Menjadi Kenyataan

1 Agustus 2024   07:30 Diperbarui: 1 Agustus 2024   09:44 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dejavu: Mimpi yang Sering Kali Menjadi Kenyataan


Pernahkah kamu mengalami momen di mana kamu merasa sudah pernah berada di tempat yang sama atau melakukan aktivitas yang sama sebelumnya, meskipun sebenarnya itu adalah pengalaman baru bagimu? Fenomena ini dikenal dengan istilah "dejavu", yang berasal dari bahasa Prancis dan berarti "sudah terlihat". Dejavu sering kali membuat kita bertanya-tanya: apakah mungkin mimpi kita menjadi kenyataan? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai dejavu dan hubungan misteriusnya dengan mimpi.

1. Apa Itu Dejavu?

Dejavu adalah pengalaman aneh ketika kamu merasakan sensasi bahwa situasi atau peristiwa yang sedang kamu alami sudah pernah terjadi sebelumnya. Perasaan ini biasanya datang tiba-tiba dan sangat kuat, sering kali disertai dengan rasa kebingungan atau keterkejutan. 

Misalnya, bayangkan kamu berada di sebuah kafe yang baru kamu kunjungi, tetapi seolah-olah kamu sudah pernah berada di sana sebelumnya, bahkan mengingat setiap detail dengan sangat jelas. Ini adalah contoh dejavu. Fenomena ini bisa berlangsung hanya beberapa detik, tetapi intensitas perasaannya sering kali membuat kamu merasa seperti sedang berada dalam mimpi.

2. Hubungan Antara Dejavu dan Mimpi

Salah satu teori menarik tentang dejavu adalah bahwa mimpi kita mungkin berperan dalam pengalaman dejavu. Beberapa orang percaya bahwa mimpi kita dapat berfungsi sebagai prediksi atau simulasi dari situasi yang akan datang. Jadi, ketika kamu mengalami dejavu, bisa jadi itu adalah saat di mana peristiwa nyata yang sedang kamu alami cocok dengan apa yang pernah kamu impikan. 

Misalnya, jika kamu pernah memimpikan situasi di mana kamu bertemu dengan seseorang di sebuah tempat tertentu, dan kemudian situasi yang sama terjadi dalam kehidupan nyata, perasaan dejavu mungkin muncul. Ini menjelaskan mengapa terkadang kita merasa seperti sudah pernah mengalami sesuatu sebelumnya, karena mimpi kita secara tidak langsung telah memberikan gambaran tentang hal tersebut.

3. Pendapat Ahli tentang Dejavu

Menurut Dr. David J. Brown, seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam mempelajari fenomena dejavu, "Dejavu mungkin terjadi karena adanya kesalahan dalam sistem memori otak kita. Kadang-kadang, kita mungkin mengalami perasaan familiar saat mengalami sesuatu yang sebenarnya baru, karena otak kita secara tidak sadar mengaitkannya dengan ingatan lama." (Brown, 2018). 

Penjelasan ini menunjukkan bahwa dejavu mungkin adalah hasil dari bagaimana otak kita memproses dan menyimpan informasi. Ketika otak kita mengalami kesalahan dalam mengaitkan pengalaman baru dengan memori lama, kita mungkin merasakan perasaan familiar yang intens, meskipun situasi tersebut benar-benar baru bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun