Busana
   Busana merupakan sesuatu yang dipakai oleh manusia yang melekat di tubuhnya dan memiliki fungsi sebagai pelindung atau penutup. Busana dalaam kategori kebutuhan termasuk kedalam kebutuhan primer yang berarti merupakan komponen penting yang benar-benar dibutuhkan oleh manusia selain untuk menunjang norma kesopanan. Seiring berjalannya waktu, busana tak hanya digunakan sebagai alat pelindung saja namun juga dijadikan alat untuk menambah kepercayaan diri dengan membuat diri sendiri menjadi lebih menarik, oleh sebab itu gaya busana semakin berkembang tiap tahunnya dalam hal ini kebutuhan akan busana menjadi kebutuhan sekunder.
   Perkembangan gaya busana seiringan dengan berkembangnya kehidupan manusia di setiap zaman sesuai dengan kebudayaanya dan pengaruh-pengaruh yang memotivasi manusia yang berinovasi dalam hal gaya busana sehingga memunculkan gaya berbeda di setiap masanya seperti agama, adat-istiadat, pengaruh luar, dan lain lain. Di Indonesia sendiri barat berpengaruh dalam unsur kebudayaan khususnya terkait mode busana selain dari dampak penjajahan Bangsa Eropa, Indonesia yang mendunia juga membuat budaya-budaya barat lainnya dengan mudah masuk ke negara ini. Kultur barat dalam gaya busana ini dapat diterima dengan mudah dan diadaptasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di negara dan daerahnya masing-masing (Riyanto, 2005)
   Tahun 1950 sendiri merupakan tahun revolusi gaya busana wanita di Indonesia,berbagai gaya busana telah banyak dikenakan pada masa ini setelah sebelumnya jarang sekali ditemukan wanita yang mengenakan pakaian yang beragam. Hal ini terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya, dari tahun 1950-2000 gaya busana terus berkembang dan berinovasi sehingga memiliki ciri masing-masing namun sejatinya gaya busana yang marak dikenakan saat ini tidak lepas dari gaya busana yang ada pada masalalu, karena setiap dekade mengadaptasi gaya busana dari dekade sebelumnya yang kemudian dikembangkan.
Gaya Busana Tahun 1950-1960
Tahun 1950an merupakan tahun dimana gaya busana telah mengalami perubahan yang signifikan,busana-busana modern mulai banyak mempengaruhi masyarakat Indonesia khususnya pada kaum perempuan. Seiring berjalannya waktu, wanita semakin bebas untuk berekspresi yang kemudian ekspresi tersebut mereka tunjukan dengan gaya berpakaian yang mereka kenakan. Gaya busana pada periode revolusi ini diadaptasi dari gaya Eropa dan Asia, karena pengaruh barat juga berkembang dalam hal berbusana. Seperti yang kita ketahui, sebelum tahun 50an perempuan Indonesia Sebagian besar mengenakan kebaya karena memang pakaian tersebut mudah untuk didapati, Namun kehadiran busana yang lebih modern tidak serta merta membuat kebaya kehilangan eksistensinya. Wanita pada zaman itu bebas untuk menentukan gaya busana yang nyaman untuk mereka kenakan, baik kebaya maupun busana yang lebih modern.
   Busana yang marak pada masa itu khususnya daerah perkotaan adalah setelan gaun potongan lurus dengan ikat pinggang yang dipadukan dengan rok letter A juga gaun Bebe atau gaun tanpa lengan yang memancarkan aura Feminin dan Glamour (Emillia & Mursal, 2021) memasuki tahun 1960 dalam film terkenal Asrama dara (1958) yang diperankan oleh Suzzana dan Aminah Cendrakasih dapat dilihat bahwa busana yang dikenakan dalam film tersebut merupakan gaun panjang selutut yang membentuk pinggang dan memiliki lengan pendek, tanpa lengan, atau setengah lengan, baju pendek berkerah yang dipadukan dengan rok panjang atau selutut, dan ada juga setelan gaya Tionghoa. Motif yang ada juga masih sederhana yaitu bunga, garis-garis, polkadot, dan batik.Â
Tak jauh beda dari tahun tahun sebelumnya, pada tahun 1960 busana wanita sebagian besar masih sama dengan gaya 50an dalam hal mengadaptasi gaya dari barat, namun pada tahun ini perkembangan gaya busana sangat signifikan mulai dari selera pakaian beragam warna yang banyak diminati khususnya oleh Ibu-ibu kalangan atas dari kota besar yang membuat perancang busana juga toko-toko banyak memamerkan setelan beragam motif dengan berbagai macam varian warna. Kiblat fashion bermunculan dimana-mana, wanita Indonesia mulai mengikuti cara bergaya ala kiblatnya masing-masing. Salah satu gaya yang banyak ditiru oleh wanita Indonesia pada masa itu adalah gaya berpakaian dari Istri John F Kennedy yaitu Jacqueline Kennedy Onassis yang elegan dan apik.
     Tahun 60an dapat disebut sebagai kejayaan dalam sejarah gaya busana. Butik-butik dan toko kecil menguasai sebagian besar pasar pada waktu itu mereka menjajakan aksesoris dan busana bergaya pop. Rok dan celana pendek merupakan bawahan busana paling modis, selain itu bawahan seperti lonceng bel banyak disukai oleh wanita kala itu (Sinuhaji Chairunnisa. A, 2021) meskipun dunia fashion tengah mengalami masa kejayaan namun kebaya tidak hilang eksistensinya, masih banyak wanita yang mengenakan kebaya terutama kalangan yang mulai memasuki lanjut usia.
Gaya Busana Tahun 1970-1980
Busana yang menjadi tren pada masa kini tak lepas dari gaya busana yang hadir di tahun 70-90an mereka mengadaptasi bahkan menggabungkannya dengan gaya masa kini. Memang pada dasarnya, gaya yang ada pada masa kini sebagian merupakan adaptasi atau pengembangan dari gaya-gaya sebelumnya terkhusus gaya tahun 1970an karena perancang busana pada masa itu merancang gaya yang bisa dipakai dalam jangka Panjang seperti gaun maxi dan celana komprang. Dalam usahanya tersebut, para desaigner tentu tidak gagal dalam mendesain karyanya. Salah satu kemunculan gaya yang dapat kita ketahui hingga kini adalah gaya retro.
   Tahun 70an kebebasan kefemininan semakin gencar, hal ini disebabkan oleh keadaan sosial politik masyarakatnya sehingga menimbulkan gerakan liberasi wanita yang dalam berbusana termotivasi untuk menerapkan kesan maskulin seperti mengenakan jas dengan pengisi di bahu, jaket, dan rompi dengan menggunakan bahan jeans, bahan polos yang kasar dan kaku, serta kaos (Umma, 2016) tahun 70an merupakan awal kemunculan majalah femina yang memang didedikasikan untuk wanita. Di dalamnya terdapat mode-mode busana yang pada masa tersebut merepresentasikan keberanian dan kuatnya wanita 70an meskipun dipandang lemah (Ismalia & Nasionalita).
   Kehadiran majalah femina ini melahirkan banyak perancang busana yang membuat dunia fashion menjadi beragam. Selain daripada itu, keberadaan musisi-musisi dengan berbagai aliran juga berpengaruh terhadap keberagaman busana, salah satunya adalah celana cutbray, gaya hippies, dan gaun funxy yang berasal dari pengaruh musik disko.
   Tahun 1980 merupakan era dimana atasan oversize menjadi andalan wanita,karena pakaian yang berukuran lebih besar dapat dipakai dalam jangka waktu Panjang. Perkembangan gaya busana tentu saja dipengaruhi oleh keadaaan sosial ekonomi juga masyarakat pada masanya,di masa ini wanita tak hanya membeli pakaian santai saja namun juga membeli pakaian untuk bekerja. Sebagaimana kita ketahui pada masa itu perempuan banyak yang berkarir dan menjadi tulang punggung, pakaian yang eksis untuk wanita karir dan dapat digunakan dalam berbagai situasi adalah blazer. Blazer merupakan pakaian semi jas yang menampilkan kesan feminin yang dapat digunakan dalam berbagai situasi, baik santai maupun formal (Fitriani, Aini, & Sintawati, 2021)
     Masa ini merupakan masa dimana wanita menunjukan sisi terkuatnya,diwujudkan dalam pakaian yang menimbulkan kesan powerful seperti jas-jas atau gaun dengan bantalan bahu atau yang menonjol dibagian bahu atau membuat bahu terlihat lebar dan hal ini juga berlaku pada blazer yang digunakan pada masa itu. Selain dari blazer pakaian dengan gaya yang terkenal pada tahun 80an adalah jaket, rompi, gaun dengan rok dan blus mini, maxi pullover dengan leher tinggi dan lipatan lebar, celana sontog, hotpants, maxi gaun, dan topi floppy,yang digunakan dalam berbagai situasi (Umma, 2016) pakaian yang eksis di tahun itu bis akita dapati pada masa kini,seperti jeans panjang sobek-sobek dibagian lutut atau yang biasa disebut dengan ripped jeans, baju kotak-kotak, jumpsuit, jaket kulit, dan pakaian dengan gaya baggy,selain itu era ini merupakan awal kemunculan gaya busana dengan memadukan ciput di atasnya.
Gaya Busana Tahun 1990-2000
  Meskipun masih terdapat adaptasi pakaian dari tahun-tahun sebelumnya, namun era 90an merupakan era dimana inovasi fashion lebih berkembang lagi. Anak muda khususnya mahasiswa saat itu sering mengenakan kemeja yang ujungnya di ikat dan dipadukan dengan celana levis yang menjadi tren dikalangannya. Sama seperti tahun 70an fashion pada tahun ini juga banyak terinspirasi dari penyanyi/musisi terkenal seperti Britney Spears dan penyanyi lainnya. Tahun 90an merupakan peralihal teknologi dimana sebelumnya masyarakat mengenal teknologi analog dan di tahun ini teknologi digital sudah mulai menguasai,membuat pembaharuan gaya busana lebih beragam dan perkembangannya semakin pesat,begitupun dengan status wanita karir yang semakin tinggi jumlahnya membuat busana di era ini sangat menonjolkan sisi independen wanita dan ditandai dengan adanya gaya busana khas wanita kantoran seperti blazer dengan celana panjang kain atau rok bawah lutut sedangkan pakaian santai yang menjadi andalan di era ini adalah kaos oblong yang dimasukan kedalam celana jeans atau levis kemudian diberikan detail aksesoris berupa ikat pinggang yang besar,yang menjadi ikon pada tahun 90an adalah wanita kerap kali memakai pakaian berwarna cerah dan bertabrakan dengan rambut pendek Bob yang memancarkan aura feminine sekaligus maskulin,selain itu outter atau rompi pada masa ini dikenakan langsung dan tidak dilapisi kaos didalamnya. Jilbab pun mulai menjadi tren dan kerap dipakai pelajar ketika pergi ke sekolah/kampusnya masing-masing, jilbab yang menjadi tren saat itu adalah jilbab segi empat dengan ujung atas yang di mancungkan seperti segitiga.
   Tahun 2000an awal merupakan kelanjutan fashion dari tahun 90an, hanya sedikit saja yang berubah seperti misalnya model jilbab yang semakin beragam seperti jilbab yang ujung bawahnya dibentuk menyerupai bunga (sering dikenakan Ketika ada acara, seperti qasidahan/hajatan) atau ditalikan ke belakang dengan dalaman ciput untuk menutupi rambut sedang pakaian bawahnya menggunakan gamis atau atasan panjang se lutut dengan celana kain,sebelum tahun 2012 gaya ini banyak di adopsi oleh kalangan ibu-ibu khususnya gamis dan sebagian anak muda.
   Sejatinya gaya busana tahun 2000an sebagian besar mengadaptasi gaya dari tahun-tahun sebelumnya namun dipadukan dengan gaya islami sehingga lebih tertutup namun tetap terlihat modis dan ini terjadi di tahun 2017 hingga sekarang. Pada tahun 2000an awal masyrakat khususnya anak muda mengadopsi gaya chic yaitu memadukan kemeja dan jeans atau celana kain dengan opsi menambahkan blazer,street-style atau gaya jalanan dimana anak muda seringkali berkumpul dan mengobrol dipinggir jalan juga muncul pada tahun 2000an ini, street-style pada awal masa ini hanya berupa kaos oblong, cardigan, jaket yang digabung celana jeans (Sari & Indrawati, 2022).
      Pada masa sekarang,pengaruh korea selatan dalam industry hiburan semakin meluas sehingga korean-style menjadi gaya andalan pada masa kini, wanita Indonesia mulai mengikuti gaya yang dikenakan oleh idol atau aktor,aktris korea seperti misalnya cardigan warna pastel (lilac) yang digabung dengan celana kulot selain itu gaya-gaya wanita vintage dan retro yang ada di masa lalu dijadikan tren oleh sebagian anak muda karena gaya tersebut dianggap estetik dan dijadikan gambaran bagaimana Ibu/neneknya pada masa lalu berbusana.
SUMBER
Emillia, & Mursal, I. F. (2021). SEJARAH GAYA BERBUSANA PEREMPUAN KOTA JAMBI TAHUN 1900-1970. Siginjai, 1(2), 45-64.
Fitriani, A., Aini, N., & Sintawati, E. (2021). Analisa Blazer menggunakan Pola Dankaerts Ditinjau dari Faktor Kenyamanan pada Ukuran M, L, dan Xl. Inovasi Teknik dan Edukasi Teknologi, 1(3), 185-191.
Ismalia, N. M., & Nasionalita, K. (n.d.). REPRESENTASI PEREMPUAN INDONESIA ERA 70-AN DALAM SAMPUL MAJALAH FEMINA . 1-11.
Sari, t., & Indrawati, D. (2022). PERKEMBANGAN PENAMAAN GAYA BERPAKAIAN DAN JENIS PAKAIAN PADA KALANGAN MILENIAL DI INDONESIA : KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI. SAPALA, 9(2), 85-93.
Umma, W. 2016. MODE PAKAIAN WANITA DI SURABAYA TAHUN 1970-1990. (Skripsi). Surabaya: FIB UNAIR
Sinuhaji, A, C. 2021. VINTTAGE DAN IDENTITAS (TREND PENGGUNAAN BUSANA VINTAGE DI KALANGAN
 MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA). (Skripsi). Yogyakarta: FPISB UII
Riyanto, A,A. 2005. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA. Dipresentasikan pada Pendidikan dan Latihan Tenaga
Pendidik dan Penguji Praktek Menjahit Pakaian Wanita dan Anak se Jawa Barat, 19 Juli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H