Mohon tunggu...
Hilma Nuraliah
Hilma Nuraliah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa program studi pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Brownies dan Keripik Kulit Singkong sebagai Produk Inovatif Guna Meningkatkan Perekonomian Gunung Tandala oleh Kelompok KKN 172 UPI 2022

15 Agustus 2022   10:22 Diperbarui: 15 Agustus 2022   10:32 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN atau kuliah kerja nyata yaitu salah satu program dari Universitas sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Hampir seluruh Perguruan tinggi menjalankan program ini, tidak terkecuali dengan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). 

Sejalan dengan itu saat ini pemerintah sedang menggencarkan upaya pembangunan berkelanjutan atau SDGs (Suistainable Development Goals) Hal ini menjadi rujukan dalam penyelanggaran KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022. Tujuan dari pembangunan berkelanjutan yaitu untuk mensejahterakan seluruh masyarakat  Indonesia. 

Pembangunan berkelanjutan memiliki 17 tema sesuai dengan kebutuhan Indonesia saat ini dan masa yang akan datang. Adapun tema yang diangkat oleh kelompok KKN 172 UPI yaitu desa sehat dan sejahtera sesuai dengan salah satu tema pembangunan berkelanjutan. Tujuan dari desa sehat dan sejahtera yaitu untuk menjamin kehidupan warga desa yang sehat demi terwujudnya kesejahteraaan.

Kelompok KKN 172 terdiri dari 32 mahasiswa dan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk pelaksanaan programnya. Salah satu programnya yaitu Inovasi Pengolahan Singkong yang beranggotakan enam orang yaitu Hilma Nuraliah, Putri Mahardika, Muhammad Luthfi Hidayat Inka Sri Handini, Jannatun Rahmilah dan Kautsar Kesdik Anindito. 

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok KKN 172 sebelumnya, terdapat potensi hasil alam yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di RW 14 Kelurahan Gunungtandala Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya yaitu singkong. Oleh karena itu kelompok KKN 172 merancang program pengolahan singkong dikarenakan  sebagian besar masyarakat mempunyai lahan singkong.

Biasanya masyarakat RW 14 Gunungtandala  menjual langsung hasil tani singkongnya kepada UMKM yang ada di sana tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu sehingga hasil yang didapatpun tidak besar.nDisana diketahui hanya terdapat 2 UMKM saja yang memproduksi makanan dari hasil tani singkong, yaitu keripik singkong. Hasil olahan keripik singkong UMKM tersebut dijual ke pasar, sedangkan kulit singkong yang dianggap sebagai limbah singkong biasanya dipakai untuk pakan ternak seperti pakan sapi dan pakan domba.

Menurut masyarakat Desa Gunungtandala singkong dijual dengan harga 2000/kg oleh karena itu masyarakat membutuhkan sesuatu untuk meningkatkan hasil dari penjualan singkong. Salah satunya dengan membuat produk inovatif dari singkong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Sehingga singkong memiliki nilai jual yang tinggi.

Setelah melakukan diskusi kelompok KKN 172 menggagas program pengolahan singkong menjadi brownies singkong dan kulit singkong menjadi keripik kulit singkong. 

Kedua produk tersebut dipilih dikarenakan alat dan bahan yang mudah didapat serta cara pengolahannya pun mudah yaitu brownies dengan cara dikukus dan keripik kulit singkong dengan cara digoreng sehingga masyarakat dapat dengan mudah memproduksinya. Kulit singkong yang biasanya dianggap limbah bisa dijadikan makanan dan apabila dijual akan memiliki nilai jual yang tinggi dengan modal yang tidak mahal serta dapat bersaing dipasaran.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Program direalisasikan pada tanggal 29 Juli dengan cara mendemonstrasikan cara pengolahan singkong menjadi brownies dan kulit singkong menjadi keripik. Namun sebelum itu, mahasiswa mengadakan sosialisasi terlebih dahulu mengenai manfaat dan keuntungan pengolahan singkong.

dokpri
dokpri

Adapun reaksi masyarakat RW14 ketika dilaksanakannya program sosialisasi pengolahan singkong ini yaitu masyarakat terlihat antusias dan semangat karena mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengolahan singkong selain dijadikan keripik dan kulit singkong bisa dijadikan makanan juga tidak selalu dijadikan pakan ternak.

Harapan seluruh kelompok KKN 172 dengan diadakannya program pengolahan singkong ini yaitu semoga dapat mendorong dan meningkatkan perekonomian kelurahan Gunungtandala sehingga terciptanya kesejahteraan masyarakat di RW 14 sesuai dengan SDGs Desa sehat dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun