-----------------------------------------------------------------------
Mungkin bukan Indonesia seperti ini yang Bung bayangkan Ketika merenung memandangi lima dahan pohon sukun, saat Bung diasingkan di Ende Flores Mungkin memang nenek kakek kita pernah memiliki akar budaya luhur yang berhasil Bung gali Menjadikannya pondasi kokoh bagi sebuah negara agung bermartabat terhormat Bung membawa negara belia menjadi mulia, pemuka di Asia dan Afrika Si Marhaen bangga dengan Ganefo, berani teriak lantang "Inggris dilinggis, Amerika diseterika" Degup getar di dada, Derap langkah tegap bersatu - "Aku Bangsa Indonesia!" Tapi Kini Bung, Pondasi itu tampak keropos, bak kayu lapuk dimakan ngengat Kusam dan ternistakan, teronggok di sudut gelap nan kumuh Tempatnya kini digantikan hanya dengan satu sila, "Keuangan Yang Maha Kuasa" Tiada tempat terhormat, tiada pula martabat, yang tersisa hanya laknat Maafkan kami Bung... Inilah bangsamu, tak kuasa maju, hanya mampu mengekspor babu Karena sila kami tinggal satu, yang mampu merasuk kalbu "Keuangan Yang Maha Kuasa" Meski lidah menyebut kelu, Inikah bangsaku? Maafkan kami Bung Karno....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H