Â
jauh berjalan di dunia iniÂ
ku melihat kiblat yang penuhÂ
sinar, menyiram dunia.
tidak ku ceritakan dukaÂ
yang menikam jiwa.
karena penderitaan itu sudahÂ
ku simpan di kesabaran hati,Â
yang penuh dengan kekuatan jiwa.Â
tuhanku yang ter kuasa.
maafkan aku yang selaluÂ
hilang di kebenaranmu
sekalipun itu terlihat.Â
kekuasaanmu yangÂ
selalu ku rasakan di hidupku
hadir setiap ku menarik nafas ku.Â
kehidupan ini masihÂ
terasa dalam diam ku
bersama kekuasaanmu.
yang abadi di kehidupan ku
hari ini dan hari selanjutnya
nafas ku akan terus terdiam padamu.
tuhan tidak ku titipkan duka itu pada angin yang membalut tubuhku
atau bersujud pada penderitaan yang membunuh kebahagiaan
mata ini masih melihat ruang yang tersiram sinar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H